Jejak Langkah Islam Di Depok:Perkembangan Agama Islam Di Jawa Barat (Part 2)

photo author
- Rabu, 12 Oktober 2022 | 18:48 WIB

Edisi.co.id - Atas pertunjukan Syeikh Kahfi, walangsungsang bersama adiknya perasaan tank mendirikan pendukuhan (pemukiman) baru.

Pemukiman yang baru ini cepat sekali berkembang, Mata pencaharian penduduk pada waktu itu adalah membuat terasi dan peti yang sangat digemari oleh penduduk di tatar Sunda.

Pembuatan terasi dari udang rebon (udang kecil) dan diberi bumbu. Sedangkan pembuatan petis dari air (cai) udang rebon diberi bumbu jadi petis itu dibuat dari cai udang rebon.

Dari kata cai rebon inilah baru diberi nama Cirebon. Karena semakin banyaknya pedagang datang dari luar Cirebon untuk memberi terasi dan petis, Cirebon berkembang menjadi desa.

Pada tahun 1447, Cirebon resmi menjadi sebuah desa yang mendapat pengakuan Prabu Siliwangi.

Walangsungsang diangkat menjadi Kawu Cirebon dengan gelar pangeran cakra Buana.

Baca Juga: DPRD DIY Menyampaikan Pemandangan Umum Tentang Nota Keuangan RAPBD

Cirebon masih tetap menjadi wilayah kekuasaan Pajajaran dan diwajibkan setiap tahun membayar upeti berupa terasi satu pikul.

Pangeran cakra Buana melaksanakan pemerintahannya dengan menerapkan syariat Islam secara bertahap, karena penduduk belum seluruhnya beragama Islam.

Sebagai pusat pemerintahan, iya mendirikan keraton yang diberi nama Pekungwati. Nama ini diambil dari nama putrinya.

Atas nasehat Syeikh Kahfi, pangeran Cakra Buana dan adiknya Rarasantang melaksanakan ibadah haji. Penumpang kapal dagang asal Arab mereka sampai di Mekah. Di tanah suci Mekkah pangeran cakrabuana dan adiknya tinggal di rumah Seikh Abdullah sambil memperdalam ilmu agama.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X