Edisi.co.id - Perkembangan Islam di Cirebon maju dengan pesat. Desa-desa yang ada di wilayah Cirebon satu - persatu menyatakan masuk Islam bersama rakyatnya dengan sukarela.
Begitu pula Kuningan, Sumedang, dan Galuh masuk Islam. Aku mati sebagai pusat pemerintahan Islam di Cirebon diperluas dan dibuatkan pagar sekeliling istana.
Syarif Hidayatullah menyatakan berpisah kesultanan Cirebon terpisah dari kerajaan Pajajaran dengan cara tidak lagi mengirimkan upeti ke Pakuan.
Baca Juga: Jejak Langkah Islam Di Depok: Kerajaan (Part 2)
Tentu saja peristiwa ini tidak bisa diterima oleh prabu Siliwangi karena permasalahannya sudah memasuki ranah politik.
Cirebon dianggap memberontak terhadap Pajajaran. Karena itu prabu Siliwangi menyiapkan tentara yang besar untuk menyerang Cirebon.
Tetapi penyerangan ke Cirebon tidak pernah terjadi karena tidak disetujui oleh para penasehat istana dengan alasan Syarif Hidayatullah itu cucu prabu Siliwangi. Hubungan antara Cirebon dan Pajajaran sudah mulai tumbuh.
Baca Juga: Febriana/Amalia Dibentuk Agar Kemampuannya Bisa Mendekati Apriyani/Fadia
Syarif Hidayatullah menyadari bahwa kekuatan tentara Cirebon belum memadai kalau dibandingkan dengan kekuatan tentara Pajajaran.
Untuk menjaga segala kemungkinan, Syarif Hidayatullah meminta bantuan Sultan trenggono dari Demak.
Artikel Terkait
Sudah Capai Target Tunggal Putra Indonesia Pada 2022, Irwansyah : Perjalanan dari 2022 ini tidak gampang
Febriana/Amalia Dibentuk Agar Kemampuannya Bisa Mendekati Apriyani/Fadia
Jejak Langkah Islam Di Depok: Kerajaan (Part 2)