Edisi.co.id - Bermodalkan kreativitas, Salbiawati berhasil mengembangkan usaha kerajinan berbahan barang-barang bekas. Dia memanfaatkan berbagai botol dan gelas plastik bekas untuk dibuat produk kerajinan yang cantik dan menarik.
Usaha yang dia rintis sejak tahun 2015 ini sudah membuahkan hasil dan mampu menjadi sumber pendapatan bagi 10 orang anggota kelompoknya. Bahkan hasil kreasi mereka telah dijual di beberapa toko di Kota Makassar hingga ke Kabupaten Maros dan Gowa, Sulawesi Selatan.
Salbiawati yang tinggal di Jalan Sungai Cerekang, Bontoala, Kota Makassar ini tertarik untuk mengembangkan usaha daur ulang sesuai hobi dan keterampilannya. Selain terampil berkreasi dia juga sangat peduli pada pelestarian lingkungan. “Selain memiliki peluang yang bagus, sekaligus membantu melestarikan lingkungan,” ujarnya.
Baca Juga: Peluang Usaha Kerajinan Anyaman Tas
Dengan modal sekitar Rp 2 juta, dia mulai mengumpulkan barang-barang bekas yang sekiranya bisa dibuat kerajinan. Dia juga mengajak masyarakat sekitar untuk berkreasi bersama dalam wadah kelompok.
Beberapa jenis produk yang mereka hasilkan seperti bunga plastik, sofa dari gelas plastik, tas wanita dari kantong kresek, lampion dari bahan pipa paralon bekas, sabun cuci tangan, lilin terapi dari minyak jelantah, dll.
Pada awalnya, hasil kerajinan itu mereka kenalkan kepada masyarakat sekitar. Namun secara bertahap mereka juga mulai mengenalkan melalui berbagai komunitas hingga ke kantor-kantor pemerintah. Langkah selanjutnya mereka mulai memasarkan melalui jaringan online. Dilain pihak Salbiawati dan anggotanya terus melakukan kreasi-kreasi baru yang lebih menarik dan lebih rapi.
Baca Juga: Wali Kota Depok, Mohammad Idris Keluarkan SE Terkait Kewaspadaan Dini Bencana dan Protokol Kesehatan
Pada akhir tahun 2019 Salbiawati diajak tetangganya untuk bergabung dalam kelompok PNM Mekaar. Karena tertarik akan mendapatkan pembinaan dan permodalan, akhirnya Salbiawati dan teman-temannya bergabung dalam kelompok binaan PNM Mekaar. Malahan Salbiawati ditunjuk sebagai ketua kelompok.
Selama menjadi nasabah PNM Mekaar, Salbiawati sangat terkesan dengan suasana kekeluargaan sesama anggota kelompok. “Ada kesan tersendiri selama menjadi nasabah PNM Mekaar, bunganya rendah, petugasnya sangat baik,” ujarnya.
Baca Juga: Hadiri Pelantikan PPTI, Bunda Elly: Terus Semangat Bantu Kurangi Kasus TBC di Depok
Tanpa menyebut jumlah yang pasti, Salbiawati mengaku dari usaha ini dia sudah bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Dia juga sudah bisa membeli sepeda motor dan sejumlah perhiasan emas. Malahan sekarang dia mulai mengembangkan usaha baru yaitu warung sembako atau toko kelontong. “Kedepan saya ingin menambah produk dengan menjadi agen gas elpiji untuk melayani warga di sekitar rumah,” ujarnya. ***