Edisi.co.id- Penularan hepatitis B di indonesia sebabkan jumlah penyakit ini masih tinggi dan menyebabkan ratusan ribu kematian.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, pemerintah akan memberikan antivirus kepada ibu hamil. Tindakan ini merupakan cara tambahan untuk mencegah penularan virus hepatitis B dari ibu ke anak.
“Menggunakan antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate yang telah terbukti keamanan dan efektifitasnya,” ucap Budi dalam keterangan pers pada Rabu 11 Januari 2023.
Baca Juga: Apa Saja Manfaat Berjalan Kaki? Ini Penjelasannya
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penularan hepatitis B dari ibu yang terinfeksi pada anak, salah satu penyebab tingginya prevalensi hepatitis B di Indonesia.
Selain itu, ada 820 ribu kematian pada 2019 akibat sirosis hati dan kanker hepatoseluler (kanker hati) karena infeksi virus hepatitis B.
Bayi yang terinfeksi virus hepatitis B memiliki risiko 90%–95% berkembang menjadi hepatitis B kronik. Sementara, kurang dari lima persen, anak yang terinfeksi setelah usia lima tahun mengalami infeksi kronik.
Oleh karena itu, transmisi vertikal atau dari orang tua ke anak berkontribusi sekitar 50% dari beban penyakit hepatitis B secara global.
Budi menambahkan, untuk pemberian antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate pada ibu hamil dengan hepatitis B, akan didahulu di rumah sakit dan puskesmas di beberapa provinsi dan kabupaten/kota.
Terkait ini, dia sampaikan telah mengeluarkan surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/15/2023 tentang Percontohan Pemberian Antivirus pada Ibu Hamil untuk Pencegahan Transmisi Virus Hepatitis B dari Ibu ke Anak.
Percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil, menurut dia, sejatinya sudah dilaksanakan mulai tahun 2022. Yakni, di rumah sakit dan puskesmas pada enam provinsi dan 10 kabupaten/kota. D iantaranya, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Lampung, dan Kalimantan Selatan.
Saat kegiatan percontohan, pemberian antivirus diberikan pada ibu hamil selama trimester ketiga kehamilan sampai dengan satu bulan setelah melahirkan.
“Pelaksanaan pemberian obat antivirus dilakukan oleh dokter umum yang terlatih pada fasilitas kesehatan tingkat pertama,” sebut Budi.
Artikel Terkait
Golongan Darah yang Rentan Terkena Stroke, Apa Saja?
Apa Saja yang Bisa Menjadi Sinyal Penumpukan Kolestrol?
Ini Dia Penyebab Berat Badan Tidak Turun Meskipun Sudah Menjalani Diet