Edisi.co.id- Tersebut dalam sebuah kisah, pada suatu Jum’at Rasulullah saw tidak melihat sahabat Mu’adz berada di Masjid.
Esok harinya ketika Mu’adz berada di masjid, Rasulullah saw menanyakannya: “Hai Mu’adz, mengapa engkau tidak turut Shalat berjamaah pada hari Jum’at kemarin?
” Mu’adz menjawab:” Ya Rasulullah, ketika saya berangkat ke masjid, ditengah perjalanan orang Yahudi menghalangi dan menangkap saya, karena saya belum dapat melunaskan hutang kepada si Yahudi itu.
Sehingga saya ditahan tidak boleh pulang ke rumah, dan dilarang berangkat ke masjid. Walaupun saya memohon dengan sangat, supaya dibebaskan dan saya berjanji akan segera membayar hutang bila mendapat rizki.
Baca Juga: Mengetahui Hikmah Puasa Ramadhan
Setelah beberapa jam lamanya ditahan oleh si Yahudi, baru kemudian saya diperbolehkan pulang ke rumah.
Begitulah sebabnya sehingga saya tidak dapat datang ke Masjid.” Setelah Rasulullah saw mendengarkan jawaban Mu’adz, lalu beliau berkata kepada Mu’adz:” Aku ajarkan kepadamu dua ayat (surat Ali-Imran: 26-27).
jika kamu mengamalkannya maka Allah akan memberikan keluasan rizki kepadamu, sehingga hutangmu dapat terbayar walaupun hutangmu sebesar gunung.”
Setelah Mu’adz mengamalkan dua ayat yang diajarkan Nabi Muhammad saw, akhirnya Mu’adz mendapatkan rizki yang banyak dan usahanya semakin berkembang serta dapat membayar semua hutangnya.
قُلِ اللّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشآءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشآءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشآءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشآءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ اِنَّكَ عَلىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Qulillahumma Maalikal Mulki Tu-til Mulka Mantasyaa-u Watanzi’ul Mulka Mimman Tasyaa-u Watu’izzuman Tasyaa-u Watudzilluman Tasyaa-u Biyadikal Khairu Innaka ‘Alaa Kulli Syai-in Qadiir”
“Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki, Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali ‘Imran: 26)
تُوْلِجُ اللَّيْلَ فِى النَّهاَرِ وَتُوْلِجُ النَّهاَرَ فِى اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Tuulijul Layla Fin Nahaari Watuulijun Nahaara Fillayli Watukhrijul Hayya Minal Mayyiti Watukhri-jul Mayyita Minal Hayyi Watarzuqu Man Tasyaa-u Bighayri Hisaab.”
“Engkau masukkan malam ke dalam siang, dan Engkau masukkan siang kedalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rizki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab/perhitungan.” (QS. Ali ‘Imran: 27)
Artikel Terkait
Mengenal Fiqh Shaum : Pengertian Shaum dan Jenis Shaum dalam Islam
Mengenal Fiqh Shaum: Penetapan Shaum Ramadhan, Orang Yang Berhalangan Puasa dan Hal Tidak membatakan Puasa
Hikmah Puasa ke 2, Ada 3 Sikap Manusia Dalam Al Quran
Hikmah Puasa ke 3 : Istigfar Membuat Orang Menjadi Kaya dan Mempercepat Memiliki Keturunan
Produktif di Usia Jelang 72 Tahun, Hasan Zein Mahmud Luncurkan Buku Terbarunya