Edisi.co.id - Dalam dunia tata bahasa, kalimat imperatif menjadi fokus pembahasan kali ini, mengulas secara mendalam ciri-ciri dan contoh kalimat imperatif.
Kalimat imperatif, yang juga disebut sebagai kalimat perintah, memiliki makna yang jelas—memerintah, menyuruh, atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu.
Menurut Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat, kalimat imperatif bisa diucapkan dengan nada keras atau kasar secara lisan, namun juga dapat disampaikan secara halus atau santun.
Saat kalimat imperatif ditulis, seringkali disertai dengan tanda baca, seperti tanda seru (!) atau tanda baca lainnya yang sesuai dengan maksud perintah.
Bila diperinci dari segi kontennya, kalimat imperatif dapat diklasifikasikan menjadi enam golongan:
Perintah atau Suruhan: Pembicara menyuruh lawan bicaranya untuk melakukan sesuatu.
Perintah Halus: Pembicara seolah tidak memerintah, tetapi lebih kepada menyuruh atau mempersilakan lawan bicara untuk bersedia melakukan suatu tindakan.
Baca Juga: Rahasia di Balik Istilah Gaul Morning Person dan Night Owl di Media Sosial
Permohonan: Pembicara meminta lawan bicara untuk melakukan sesuatu demi kepentingannya.
Ajakan dan Harapan: Pembicara mengajak atau berharap lawan bicara melakukan suatu tindakan.
Larangan atau Perintah Negatif: Pembicara meminta lawan bicara untuk tidak melakukan suatu tindakan.
Pembiaran: Pembicara meminta lawan bicara untuk membiarkan suatu kejadian atau proses berlangsung.
Kalimat imperatif secara formal memiliki ciri-ciri berikut:
Intonasi yang Dicirikan Nada Rendah di Akhir Tuturan.
Artikel Terkait
Kisah Mantan Tentara Amerika Ucapkan Dua Kalimat Syahadat di Belakang Truk Militer
Digugat Cerai Sang Istri, Putra Siregar Sampaikan Kalimat Menyentuh Hati
Seni Membujuk dengan Kata-kata: Memahami Jenis dan Teknik Kalimat Persuasif