Rasulullah SAW sendiri pernah merasakan rindu pada Makkah, kota kelahiran-Nya. Hal itu terungkap dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam at-Tirmizi yang dilukiskan dengan indah jalinan cinta yang kuat antara Rasulullah SAW dengan kota kelahirannya Makkah :
"Betapa indahnya engkau wahai negeriku (Makkah). Betapa saya sangat cinta kepadamu. Sekiranya kaumku tidak mengusirku darimu, niscaya aku tidak akan tinggal di tempat lain selainmu.’’
Ucapan ini dilontarkan saat Rasulullah meninggalkan kota kelahirannya, Makkah, dengan berlinangan air mata.
Rasulullah terpaksa hijrah ke Madinah karena tekanan dan penganiayaan kaum Quraisy.
Hadis ini menggambarkan betapa dalam cinta Rasulullah kepada tanah kelahirannya.
Profesor Quraish Shihab pernah mengatakan mudik bukan sekadar pulang kampung, mudik adalah sebuah perjalanan spiritual yang penuh kelezatan rohani. Mudik adalah kelezatan rohani yang tiada tara.
Itulah alasan orang-orang rela menempuh perjalanan jauh, menghabiskan waktu dan biaya, demi merasakan kembali kehangatan keluarga dan kampung halaman.
Artikel Terkait
Zainut Tauhid Sa’adi: Orang Betawi Pilarnya Masyarakat Religius Jakarta dan Indonesia
Zainut Tauhid Sa'adi: Penceramah jangan Masuki Pembahasan Masalah Khilafiyah
Zainut Tauhid Sa'adi : Pengusaha agar Mengindahkan Kesakralan Agama
Zainut Tauhid Sa'adi: Isu Fanatisme Kelompok di Tahun Politik Perlu Diantisipasi
Zainut Tauhid: Saya Kembali Mengabdi di Masyarakat Menjadi Guru Ngaji
Zainut Tauhid : Jadikan Agama Sebagai Solusi Atas Berbagai Masalah Kemanusiaan