Pengembangan sektor ekonomi kreatif digital mengedepankan konsep partisipasi, inovasi dan kolaborasi. Partisipasi dan kolaborasi melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang dsiebut pentahelix (pemerintah, swasta, akademisi, komunitas dan media).
Sementara itu inovasi dari pengembangan ekonomi kreatif digital bertujuan memecahkan pemasalahan di sekitar dengan pendekatan berbasiis teknologi informasi dan komunkasi.
Oleh karena itu ke depan, di masa kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota yang baru yaitu Supian-Chandra harus mulai mempersiapkan cetak biru (blue print) pengembangan ekonomi kreatif digital yang akan menjadi panduan peta jalan (road map) menuju terwujudnya kota depok menjadi Smart City 2025-2030.
Baca Juga: Ini Tips Jitu PLN Agar Diskon Token Listrik 50 Persen Bisa Optimal, Maksimalkan Promonya
Melalui kepemimpinan Supian –Chandra yang dinilai banyak kalangan lebih terbuka dan mampu merangkul banyak pihak, saya yakin bahwa Supian-Chandra mampu mewujudkan harapan masyarakat Kota Depok dengan janji perubahan yang ditawarkannya pada masa kampanye lalu.
Di akhir tulisan ini saya juga mengingatkan beberapa catatan penting selama masa pemerintahan sebelumnya akan menjadi pekerjaan rumah bagi Wailkota-Wakil Walikota Terpilih Supian-Chandra di antaranya ialah;
a. Pelaku ekonomi kreatif di Depok harus bisa meningkatkan keterampilannya dengan menciptakan konten-konten menarik di platform digital. Sehingga, upaya ini bisa turut meningkatkan penjualan
b. menyusun sejumlah strategi, mulai dari bantuan permodalan hingga pelatihan keterampilan, khususnya digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang meliputi penjualan online hingga pembuatan konten kreatif. Sebab, konten kreatif diyakini dapat menjadi sarana promosi strategis untuk meningkatkan sekaligus memasarkan berbagai produk ekonomi kreatif.
c. Kota Depok pada tahun 2023 terpilih sebagai nominasi Kota Kreatif UNESCO Intenational Creative City Network (ICCN) untuk kategori media art, namun kalah bersaing dengan Kota Surakarta sehingga perlu dituntut pertanggungjawabannya dari dinas terkait yang membidangi hal tesebut.
d. Tidak jelasnya perkembangan pembangunan Depok Creative Centre yang merupakan program hibah Pemprov Jawa Barat 2023 dari Gubenur Ridwan Kamil, di mana dari 34 kota/kab di Jawa Barat hanya Kota Depok yang tidak terealisasi, alih-alih Pemot Depok dalam hal ini Disporyata hanya bisa mewujudkan “Depok Minimalis Creative Centre” yang diresmikan di ujung kepemimpinan Idris-Imam.
Kita semua berharap,Walikota –Wakil Walikota Depok Terpilih, Supian – Chandra segera menyiapkan tim transisi untuk membantu menginventarisasi pemasalahan-permasalahan, tidak hanya di sektor ekonomi kreatif namun juga di sektor lainnya yang ditinggalkan oleh pemerintahan sebelumnya agar Supian-Chandra segera tancap gas bekerja mewujudkan perubahan untuk masyarakat Kota Depok. Semoga.***
Artikel Terkait
Dengan Program Rp 300 Juta Per RW Per Tahun, Supian Suri Dorong Warga Bisa selesaikan Permasalahan Lingkungan RW Tanpa Bergantung pada Musrenbang
Penuh Semangat, Supian Suri Ajak Warga Sawangan Dukung Perubahan Nyata untuk Depok!
Di Debat Ketiga, Supian Suri Tawarkan Revolusi Putih untuk Warga Depok
Petahana Depok Klaim Siapkan Cara Atasi Macet Sawangan, Supian Suri: 20 Tahun Kemana Aja?
Sah!! Supian Suri – Chandra Rahmansyah Walikota Depok 2025-2030