Steak Makin Enak Hanya dengan Tambahan Kecap Manis, Chef Amerika Ini Langsung Approved!

photo author
- Rabu, 29 Januari 2025 | 17:57 WIB

Guga kemudian menyediakan 3 daging yang akan ia olah menjadi steak.

Daging pertama dimasak dengan cara biasa, daging kedua dengan menambahkan campuran butter dan kecap manis yang kemudian dipanggang bersama, lalu daging yang ketiga dipanggang setelah dilumuri banyak kecap.

Sebelum dipanggang, sesuai dengan nama kanalnya, daging steak telah melewati proses sous vide, yaitu teknik memasak dengan menggunakan kantong vakum di air yang bersuhu rendah selama 2 jam.

Kecap manis membuat steak lebih enak

Pada steak dengan bumbu campuran butter dan kecap manis, rasanya tidak terlalu garlicky, sedikit manis, dan lembut.

“Ini adalah bumbu, semacam saus yang spesial, namanya kecap manis,” kata Guga.

“Kecap manis punya rasa manis tapi seperti soy sauce biasanya, dia juga agak asin dan rasanya seimbang,” imbuhnya.

Sedangkan untuk steak yang dilumuri banyak kecap manis, menurutnya rasanya enak tapi kurang seenak steak kecap manis dengan campuran butter.

“Semuanya, kalau kalian menambahkan kecap manis di steak, tambahkan sedikit butter karena itu rasanya akan jadi lebih enak,” pungkasnya.

Sejarah kecap manis di Indonesia

Kecap sudah digunakan oleh orang Romawi 300 tahun sebelum Masehi dan menyebutnya sebagai liquamen yang dibuat dengan petis teri, cuka, minyak, dan merica.

Sedangkan kecap di Indonesia dimulai saat orang-orang Tionghoa yang berekspansi ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Dulunya disebut dengan ke’tsiap, namun karena kebiasaan pengucapan berubah menjadi kecap.

Untuk rasanya, awalnya adalah rasa asin dan setelah masuk ke Indonesia, produksinya ditambah dengan gula kelapa yang membuatnya menjadi manis.

Pabrik kecap pertama di Indonesia berdiri pada 1882 di Pasar Lama, Tangerang dan dikelola oleh Teng Hang Soey yang kemudian dikenal menjadi Kecap Cap Istana.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X