Dalam setiap hubungan pertemanan, etika bukanlah sekadar aturan tak tertulis, melainkan fondasi yang menjaga kedekatan tetap bermakna dan tidak melukai. Menumbuhkan empati, menjaga batas, serta hadir dengan penuh kesadaran adalah bentuk kasih sayang yang dewasa dan mendalam.
Ketika kita memilih untuk tidak melewati batas pribadi sahabat, ketika kita menahan diri dari candaan yang menusuk, dan ketika kita benar-benar mendengar tanpa menghakimi, maka kita sedang membangun ruang aman bagi pertemanan itu sendiri.
Karena sejatinya, sahabat adalah tempat pulang, bukan medan pertempuran ego. Etika hadir bukan untuk membatasi kehangatan, tapi justru merawatnya agar tetap tulus dan jujur.
Di dunia yang serba cepat dan sering penuh tekanan ini, menjadi sahabat yang etis dan penuh empati adalah pilihan sadar yang tak hanya membuat hubungan bertahan, tapi juga memberi ruang bagi setiap individu untuk tumbuh tanpa rasa takut disakiti. ( Penulis: Inayah)
Artikel Terkait
Kiprah Alumni UNIDA Gontor yang Bergerak di Bidang Konsultan Pendidikan Islam dan Praktisi Promosi dan Branding Lembaga
Mi Mumtaza Islamic School Adakan Kegiatan Final Project Sepekan Belajar & Bermain Di Yogyakarta
NFA Pastikan Ketersediaan dan Harga Pangan Selama Tahun 2025 Terkendali Baik, BPS: 65 Persen IPH Daerah Zona Hijau
Turun Unjuk Rasa, Ini Tuntutan Ribuan Ojol
Seluruh Jemaah Terpisah Rombongan Sudah Diberangkatkan dari Madinah ke Makkah