3. Menyiapkan Dana Pensiun
Kesadaran untuk menyiapkan masa pensiun juga menjadi bagian dari perilaku keuangan kelas menengah.
Hal ini karena warga kelas menengah terbiasa untuk mengalokasikan dana yang dimiliki sesuai kebutuhan mereka.
4. Berani Meninggalkan Pekerjaan
Kebebasan dalam memilih pekerjaan juga menjadi ciri. Mereka biasanya berani meninggalkan pekerjaan yang tidak sesuai tanpa rasa takut langsung kehilangan sumber penghidupan.
“Jika Anda merasa bebas untuk bertindak atas ketidakpuasan kerja dengan meninggalkan pekerjaan Anda saat ini, keyakinan tersebut biasanya berasal dari status kelas menengah,” terangnya.
Kebebasan ini bukan semata keberanian, melainkan lahir dari kondisi finansial yang lebih stabil. Mereka dapat bertahan hidup dengan mengandalkan tabungan atau aset sambil mencari peluang baru.
5. Dompet Dana Darurat
Terakhir, dana darurat juga menjadi ciri penting. Kelompok kelas menengah umumnya memiliki tabungan khusus yang dapat digunakan untuk situasi mendesak, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan.
Kesiapan menghadapi kondisi darurat ini membuat mereka lebih aman secara finansial. Tanpa tabungan cadangan, seseorang cenderung lebih rentan mengalami kesulitan ekonomi ketika krisis terjadi.
Dengan demikian, kelas menengah bukan hanya ditentukan oleh nominal gaji bulanan. Lebih dari itu, kepemilikan rumah, tabungan darurat, dan investasi menjadi fondasi yang membedakan mereka dari kelompok finansial warga lainnya.***
Artikel Terkait
BestDough Bakery: Omzet Sempat Jatuh 2 Tahun, Lalu Bangkit 750 Persen
Rekap Berita Dugaan Korupsi Bansos PKH 2020 dan Penetapan Tersangka oleh KPK
Produk Udang Beku Asal Indonesia Masuk Blacklist di AS, Diduga Terkontaminasi Zat Radioaktif
Erick Thohir Apresiasi Stadion Internasional Banten: Siap Gelar Event Timnas di Banten
Menguak Perangkat ILI UT, Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik yang Diluncurkan Pertamina-Pindad