Studi: Gen Z di Panggung Dunia Kerja, Generasi Penerang dari Temaram Ketidakpastian Ekonomi

photo author
- Kamis, 4 September 2025 | 21:45 WIB

Edisi.co.id  - Generasi Z atau sering disebut Gen Z yang lahir setelah tahun 1999, kini mulai membentuk wajah baru dalam dunia kerja.

Mereka hadir di pasar tenaga kerja global setelah melewati berbagai peristiwa besar dunia, mulai dari serangan 9/11, krisis keuangan global 2008, hingga pandemi Covid-19.

Berdasarkan studi penelitian dari lembaga riset Chamber of Commerce Foundation di Amerika Serikat (AS), Gen Z kini mencakup sekitar seperempat tenaga kerja di banyak negara maju dan berkembang.

"Angka ini akan terus meningkat seiring generasi sebelumnya, seperti baby boomer dan Gen X, memasuki masa pensiun," tulis Chamber of Commerce Foundation dalam keterangan yang dikutip dari Forbes, pada Senin, 11 Agustus 2025.

Terkait hal itu, perusahaan di Asia, Eropa, hingga Afrika mulai merasakan karakter unik dari para tenaga kerja Gen Z. Hal tersebut salah satunya diungkap Maria Lopez, seorang pakar SDM dari Spanyol.

"Mereka sangat cepat belajar, berpikir kritis, dan punya kesadaran sosial yang tinggi,” ujar Maria dalam artikel yang sama.

Generasi ini, lanjut Maria, juga membawa tantangan. Banyak dari mereka tumbuh dalam bayang-bayang ketidakpastian ekonomi.

Di Brasil, survei lokal menunjukkan sebagian besar Gen Z merasa ragu akan stabilitas pekerjaan jangka panjang, mengingat banyaknya PHK selama pandemi.

Kesadaran mereka akan kesehatan mental menjadi ciri khas yang membedakan dari generasi sebelumnya.

Dalam keterangan yang sama, manajer HR sebuah perusahaan teknologi di Tokyo, Jepang, Kenji Watanabe mengungkap sejumlah perusahaan besar mulai menyediakan layanan konseling daring gratis untuk karyawan muda.

"Gen Z tidak segan membicarakan stres atau kecemasan," ungkap Kenji.

Kenji lalu menyebut, bagi dunia kerja global, Gen Z dinilai sebagai generasi yang penuh dengan energi perubahan.

"Perusahaan yang mampu menyesuaikan diri dengan nilai-nilai mereka, akan mendapatkan keuntungan besar," tukasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB

Presiden Prabowo, Duka Sumatera Duka Bangsa Indonesia

Minggu, 7 Desember 2025 | 13:33 WIB
X