Edisi.co.id - Pada tanggal 2 Oktober setiap tahunnya, dunia memperingati Hari Tanpa Kekerasan Internasional atau International Day of Non-Violence.
Peringatan ini tidaklah kebetulan, karena bertepatan dengan tanggal lahir salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah perjuangan non-kekerasan, Mahatma Gandhi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memiliki sejarah panjang di balik pemilihan tanggal ini sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional.
Mahatma Gandhi, seorang aktivis India yang gigih memimpin pergerakan kemerdekaan India dan menjadi pelopor filosofi dan strategi non-kekerasan, dipilih sebagai inspirasi utama di balik hari ini.
Menurut informasi yang disampaikan oleh PBB, peringatan Hari Tanpa Kekerasan Internasional pada tanggal 2 Oktober dirancang untuk bersamaan dengan hari ulang tahun Mahatma Gandhi.
Baca Juga: Ada Transjakarta, Akses Penumpang KA Cepat Whoosh Menuju Stasiun Halim Makin Mudah
Gandhi, dikenal sebagai pemimpin pergerakan kemerdekaan India, menjunjung tinggi prinsip non-kekerasan dalam perjuangannya.
Melalui sebuah resolusi yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada 15 Juni 2007, Hari Tanpa Kekerasan Internasional ditetapkan sebagai kesempatan untuk menyebarkan pesan non-kekerasan.
Terutama melalui pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat.
Resolusi PBB A/RES/61/271 secara tegas menegaskan kembali relevansi universal dari prinsip non-kekerasan serta keinginan untuk mempromosikan budaya perdamaian, toleransi, pemahaman, dan non-kekerasan di seluruh dunia.
Menurut PBB, Mahatma Gandhi, yang memainkan peran sentral dalam memimpin India menuju kemerdekaan, telah menjadi sumber inspirasi bagi gerakan non-kekerasan yang berjuang untuk hak-hak sipil dan perubahan sosial di berbagai penjuru dunia.
Sepanjang perjalanan hidupnya, Gandhi tetap setia pada keyakinannya terhadap non-kekerasan.
Bahkan dalam menghadapi kondisi yang penuh penindasan dan tantangan yang tampaknya tak teratasi.
Baca Juga: PPM Jakarta Utara Gelar Silahturahmi Akbar