artikel

Keluarga Besar Perguruan Silat Aliran Rahmat Cing Ramdhani gelar Silaturahmi di Tanah Abang

Senin, 30 Desember 2024 | 00:09 WIB
Perguruan Silat Aliran Rahmat Cing Ramdhani

Edisi.co.id - Perguruan Silat Aliran Rahmat Cing Ramdhani menggelar temu kangen, diadakan oleh Sikumbang Tenabang digelar  di Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya M. Mashabi, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Acara ini menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh anggota perguruan silat Aliran Rahmat Cing Ramdhani, serta momen untuk mengenang jasa Kong Rahmat selaku pendiri aliran silat (maen pukulan) Rahmat dan Cing Ramdhani selaku guru besar maen pukulan aliran Rahmat di Tanah Abang.

Bapak Slamet, cucu Kong Rahmat yang kini menetap di Tangerang, menjadi salah satu tokoh sentral dalam acara ini. Beliau menekankan pentingnya pendidikan akhlak dan iman dalam mempelajari silat, agar para murid tidak menyimpang dari jalan yang benar.

Senada dengan Bapak Slamet, Bang Amri Muchlis, tokoh pemuda Tanah Abang dan cicit Kong Rahmat, mengajak seluruh anggota perguruan untuk selalu mengedepankan persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah. Beliau juga mengingatkan agar tidak merasa paling baik atau sempurna dibandingkan orang lain.

H. Sabilah, selaku guru besar silat aliran Rahmat Tanah Abang dan salah seorang keluarga Kong Rahmat lainnya, menyampaikan rasa syukur dan bahagia atas terselenggaranya acara ini. Beliau juga menyampaikan amanah dari keluarga Kong Rahmat dan Alm. Cing Ramdhani agar jurus asli silat aliran Rahmat tetap dipertahankan. Meskipun demikian, beliau membuka peluang untuk pengembangan dan kreasi, asalkan tetap berpegang pada pakem yang telah ditetapkan.

Baca Juga: 8 Daftar Pesantren di Depok Untuk Anak, Mana Yang Jadi Pilihan Parents?

Camat Tanah Abang Suprayogi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tanah Abang sejak dulu dikenal sebagai kampung para jago maen pukulan, seperti Sabeni dan Rahmat. Para jawara ini memiliki peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan, sekaligus menjaga stabilitas keamanan kampung pada masa penjajahan. Beliau berharap dengan semakin berkembangnya sanggar-sanggar silat di Tanah Abang, dapat membantu menjaga kondusivitas keamanan, terutama dalam mencegah terjadinya tawuran antar-kampung.

Bang Ayung, selaku Ketua Panitia Acara yang pernah belajar maen pukulan Rahmat kepada Cing Ramdhani pada tahun 1993 - 1996 menyuarakan pentingnya melestarikan silat aliran Rahmat. "Aliran silat Rahmat dan Sabeni merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas kultural masyarakat Tanah Abang. Sudah saatnya kita mengusulkan silat Rahmat sebagai aliran pencak silat warisan budaya tak benda Indonesia kepada Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Jakarta dan Kementerian Kebudayaan RI. Sebagai bentuk penghormatan kita terhadap para pendahulu dan upaya kita untuk melestarikan budaya Betawi," tegas bang Ayung di sela-sela acara.

Bang Buyung selaku Ketua Sikumbang Tenabang mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 7 perguruan silat aliran Rahmat yang aktif di Tanah Abang dari total 28 perguruan silat yang tergabung dalam Sikumbang Tenabang. "Kami telah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan silat Betawi Tanah Abang termasuk aliran Rahmat seperti pelatihan rutin setiap minggu, mengikuti berbagai lomba dan festival koreografi silat tradisional dan buka palang pintu. Ke depan, kami akan fokus mengembangkan kurikulum pengajaran pencak silat yang lebih komprehensif, terutama untuk anak-anak usia sekolah. Dengan begitu, silat Rahmat dan aliran silat Betawi lainnya yang ada di perguruan silat yang tergabung dalam wadah Sikumbang Tenabang tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga sarana untuk mencetak generasi muda yang berprestasi," ujarnya lagi.

Profil Sikumbang Tenabang

Komunitas Silaturahim Kumpul Bareng Anak Tenabang (Sikumbang Tenabang) didirikan pada Sabtu, 09 April 2011 bertempat di Masjid Jami’ Al-Ma’mur, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat oleh 20 pimpinan perguruan silat yang ada di Tanah Abang dan tokoh-tokoh pemuda di Tanah Abang.

Pemilihan lokasi peresmian di Masjid Jami’ Al-Ma’mur Tanah Abang bukanlah suatu kebetulan. Hal ini selain karena mempertimbangkan visi, misi dan azas pendirian Sikumbang Tenabang juga dilatarbelakangi oleh faktor kesejarahan Masjid Jami’ Al-Ma’mur sebagai salah satu masjid tertua di Jakarta yang didirikan pada tahun 1760 oleh tentara Kesultanan Banten dan Demak. Saat itu selain untuk tempat ibadah juga untuk mengatur strategi ketika melakukan penyerangan terhadap penjajahan VOC di Batavia.

Baca Juga: Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor

Pendirian Komunitas Sikumbang Tenabang berawal dari keprihatinan para pecinta dan pelestari silat Tanah Abang dan tokoh-tokoh pemuda di Tanah Abang yang melihat semakin pudarnya semangat Ukhuwah Islamiyah di antara kita yang mungkin karena adanya perbedaan politik dan kepentingan. Ditambah keprihatinan kita bersama atas lunturnya kecintaan generasi muda saat ini terhadap warisan budaya dari generasi pendahulu kita, baik silat, makanan tradisional dan lain-lain, sebagai akibat perbedaan sudut pandang antar-generasi dan situasi kondisi yang telah berubah.

Pendirian Sikumbang Tenabang ini dimaksudkan selain sebagai sarana untuk ajang silaturahim dan kumpul bareng warga Tanah Abang agar lebih saling mengenal, tercipta kerukunan antar-warga Tanah Abang dan mampu memperat persaudaraan dan kerukunan Pemuda & Aliran Silat Betawi Tanah Abang. Juga untuk wadah kita dalam menjaga warisan budaya orang-orang tua kita di bidang silat. Walaupun Komunitas Sikumbang Tenabang tidak terbatas hanya untuk warga Tanah Abang semata.

Halaman:

Tags

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB