Edisi.co.id- Stroke adalah kondisi kesehatan serius yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau terhenti, mengakibatkan kerusakan pada sel-sel otak karena kekurangan oksigen dan nutrisi.
Stroke dapat dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Selain itu, ada istilah "stroke ringan" yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi tertentu yang memiliki gejala mirip dengan stroke.
Namun tidak menyebabkan kerusakan permanen pada otak. Berikut ini adalah perbedaan antara stroke ringan dan stroke:
Baca Juga: Manfaat Telur Rebus yang Jarang Diketahui Untuk Kesehatan
1. Stroke Iskemik
- Penyebab: Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah menuju otak tersumbat oleh bekuan darah atau plak aterosklerotik, sehingga menyebabkan suplai darah berkurang atau terhenti.
- Gejala: Gejala stroke iskemik dapat meliputi kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami ucapan, kesulitan berjalan, kesulitan melihat, pusing, dan kehilangan keseimbangan.
- Dampak: Stroke iskemik dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, tergantung pada seberapa lama pasokan darah ke otak terputus dan area otak mana yang terpengaruh.
2. Stroke Hemoragik
- Penyebab: Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah pecah di dalam atau di sekitar otak, menyebabkan perdarahan dan penekanan pada jaringan otak.
- Gejala: Gejala stroke hemoragik dapat meliputi sakit kepala yang parah, kehilangan kesadaran, muntah-muntah, kelemahan pada satu sisi tubuh, kebingungan, dan gangguan fungsi motorik atau sensorik.
- Dampak: Stroke hemoragik dapat menyebabkan kerusakan otak yang serius dan bahkan mengancam nyawa, tergantung pada ukuran dan lokasi perdarahan.
3. Stroke Ringan (Transient Ischemic Attack/TIA)
- Penyebab: Stroke ringan, atau sering disebut sebagai TIA, terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat secara sementara. TIA disebabkan oleh bekuan darah atau plak aterosklerotik yang menyumbat pembuluh darah untuk sementara waktu.
- Gejala: Gejala TIA mirip dengan stroke iskemik, tetapi mereka biasanya berlangsung hanya beberapa menit hingga beberapa jam dan menghilang sepenuhnya tanpa meninggalkan kerusakan permanen pada otak.
- Dampak: TIA seringkali dianggap sebagai "peringatan" atau "prekursor" untuk stroke iskemik yang sebenarnya. Jika seseorang mengalami TIA, mereka berisiko lebih tinggi untuk mengalami stroke iskemik di masa depan, sehingga penting untuk mendapatkan perawatan medis segera dan mengidentifikasi faktor risiko yang mungkin.