Jeruk memiliki tiga lapisan yang dapat diidentifikasi. Lapisan terluar disebut flavedo, yang mengandung minyak esensial citrus yang memberikan aroma harum.
Di bawahnya terdapat lapisan albedo yang berwarna putih dan empuk, berfungsi melindungi buah dari benturan.
Bagian paling dalam adalah endocarp, bagian berdaging yang mengandung vesikel berisi jus yang kita nikmati.
Jeruk juga memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, bahkan lebih tinggi daripada kebanyakan buah lainnya.
Menurut sumber yang sama, hampir 88% dari kebutuhan vitamin C harian dapat dipenuhi hanya dengan mengonsumsi satu buah jeruk.
Vitamin C memiliki manfaat penting dalam pertumbuhan tubuh, penyembuhan luka, dan pencegahan infeksi.
Manfaat jeruk tidak hanya terletak pada buahnya, tetapi juga pada kulitnya.
Banyak tukang kebun menggunakan kulit jeruk untuk mengusir siput dari tanaman.
Kulit jeruk yang dikeringkan juga dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai makanan, termasuk kue.
Jeruk memiliki daya tahan yang kuat terhadap penyakit, sehingga seringkali pohon jeruk mati lebih disebabkan oleh faktor pencahayaan daripada penyakit.
Namun, produksi jeruk membutuhkan jumlah air yang cukup besar.
The Water Footprint Network memperkirakan bahwa untuk menumbuhkan satu pohon jeruk, diperlukan sekitar 12 galon air.
Bahkan, untuk memproduksi segelas jus jeruk, diperlukan sekitar 45 galon air. Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus lebih bijak dalam memanfaatkan jeruk dan tidak menyia-nyiakan buah yang berharga ini.