Edisi.co.id - Demam berdarah dengue (DBD) dan tifus (demam tifoid) adalah dua penyakit yang berbeda.
Tetapi, seringkali gejala yang ditimbulkan hampir sama sehingga sulit untuk dibedakan.
Kewaspadaan pada kedua penyakit ini, kenali perbedaan gejala hingga cara mendeteksinya. Penyakit ini tidak boleh disepelekan sama sekali. Namun, penting untuk mengetahui penyakit apa yang menyerang, sebab pengobatan untuk tifus maupun demam berdarah akan berbeda.
Demam berdarah dengue (DBD) terjadi karena infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Sementara tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Kita penting juga untuk mengetahui perbedaan gejala kedua penyakit ini, antara lain:
1. Perbedaan Demam
Cara mendeteksi penyakit demam berdarah atau tipes
Pemeriksaan demam berdarah, demam pada penyakit DBD apabila digambarkan dengan grafik mirip pelana kuda, dokter biasanya menyarankan tes darah untuk menakar jumlah trombosit.
Baca Juga: Camat Tapos, Abdul Mutholib Apresiasi Lurah Tapos, Soleh Karena Sukses Pimpin Apel Pagi
Jika kadar trombosit menurun kurang dari 100.000/µl dan ada virus dengue terdeteksi, diagnosis biasanya mengarah pada penyakit demam berdarah (DBD).
Sedangkan pada tifus, demam biasanya akan muncul secara bertahap. Pada awal infeksi bakteri terjadi, suhu tubuh mungkin terasa normal, lalu naik secara perlahan dan bisa mencapai 40 derajat celcius. Demam penderita tipes suhunya lebih tinggi pada malam hari dan mulai turun di pagi atau siang hari.
2. Gejala Khas yang Berbeda
Selain menimbulkan demam, DBD maupun tifus biasanya juga disertai dengan gejala lain.
Pada demam berdarah, gejala khas yang bisa muncul adalah perdarahan. Penyakit ini bisa menyebabkan pengidapnya mengalami mimisan, gusi berdarah, keluar darah saat BAB, hingga muntah darah. Selain demam pelana kuda, gejala demam berdarah khas lainnya yakni muncul bintik-bintik merah.