Istilah orang minangnya seperti ‘ketimun bungkuk’ atau orang yang tidak masuk dalam hitungan. Siapa yang mau beli ketimun bungkuk? Paling-paling diberikan begitu saja kepada yang mau, atau bahkan malah dibuang.
Langkah berikutnya adalah hiduplah dengan passion kita. Passion lah yang menyebabkan CT tidak berkarir sebagai dokter gigi tetapi memilih jadi pebisnis. Passion lah yang memberikan kita ‘bahan bakar’ yang kita butuhkan untuk terus berkembang. Passion membuat kita terus maju ketika gagal, terus belajar walau sedang di puncak kesuksesan.
Terakhir, pertajam kelebihan kita. Tidak ada manusia yang tidak memiliki kelemahan, termasuk kita. Namun, bila kita fokus mengasah kelemahan, mungkin di bidang itu kita ‘naik satu tingkat’ dari orang yang ‘kurang’ menjadi ‘orang rata-rata’. Tetapi kita tidak akan mempunyai kelebihan signifikan di bidang tersebut dibanding orang lain.
Oleh karena itu, fokuslah untuk mengembangkan kelebihan yang didasarkan pada passion kita, sebab hanya dengan cara itulah kita sangat mungkin untuk mencapai kesuksesan tak terkira di dunia yang sangat hiperkompetitif ini.
Sedangkan, untuk menutupi kelemahan kita, carilah ‘teman hidup’, partner, teman, rekan atau konsultan yang bisa membantu kita. Dengan demikian, prinsip kerjasama atau kolaborasi akan terus berkembang dalam kehidupan kita.
Bukankah kolaborasi adalah hal yang harus dilakukan untuk meraih keberhasilan di masa depan?
(Khairunnas)
- Seri Buku 9 Langkah Jadi Pemenang