Edisi.co.id - Pada tahun 1526 Demak dan Cirebon menyerang Banten. Tujuannya menguasai selat Sunda. Dalam relatif singkat Banten bisa dikuasai Cirebon.
Banten dinyatakan sebagai kesultanan kedua sesudah Cirebon. Maulana Hasanudin diangkat sebagai Sultan Banten.
Setelah Banten dikuasai Cirebon, pasukan Cirebon dan Demak langsung menyerang Sunda kelapa pada tahun 1527 yang dipimpin oleh Falatehan. Tentara Sunda kelapa tidak mampu menahan serangan panah-panah api yang bersuara seperti Guntur (meriam).
Baca Juga: Jejak Langkah Islam Di Depok: Pajajaran Ketemu Portugis (Part 2)
Sunda kelapa dapat dikuasai oleh Cirebon dalam waktu relatif singkat. Setelah Sunda kelapa dikuasai Cirebon, Falatehan diangkat menjadi Adipati Sunda kelapa.
Tidak lama setelah Sunda kelapa dikuasai Cirebon, dan pelabuhan Sunda kelapa berlabuh 4 kapal Portugis membawa perlengkapan senjatanya untuk membuat benteng sesuai dengan perjanjian dengan prabu Siliwangi.
Portugis tidak menyadari bahwa di Sunda kelapa sudah terjadi perubahan pemerintahan, pikirannya yang berkuasa di Sunda kelapa masih Pajajaran.
Baca Juga: Jejak Langkah Islam Di Depok: Pajajaran Ketemu Portugis
Dengan taktik seperti Raden Wijaya menjebak tentara Cina. Tentara Portugis yang dipimpin oleh Fransisco De Sa dihancurkan.
Tentara Portugis yang selamat menyelamatkan diri ke kapal dan berlayar. Ada juga yang lari ke hutan di daerah tugu dan terus-menerus di sana.
Senjata yang sempat diturunkan dari kapal Portugis sebagai kelengkapan benteng yaitu meriam besar yang oleh orang Jakarta disebut "sijagur". Kini disimpan di museum Nasional.
Baca Juga: Ketua MUI: Hasil Kajian Mudzakarah Nasional RUU KUHP akan Disampaikan ke Pemerintah
Sekalipun pelabuhan Pajajaran di pantai utara sudah seluruhnya dikuasai Cirebon tetapi Falatehan masih khawatir Pajajaran masih berhubungan dengan Portugis.
karena pelabuhan Pajajaran sebelah selatan masih terbuka yaitu Pangandaran dan pelabuhan ratu.
Untuk menjaga kemungkinan ini tidak ada alternatif lain kecuali menyerang pakuan sebagai pusat pemerintah Pajajaran.