Entah hanya sekedar pelarian atau apa, yang jelas pinangan Paijo diterima oleh sang gadis. Setelah kedua belah pihak keluarga bertemu, akhirnya Paijo resmi menikahi gadis tersebut. Sejak itu, lembaran baru dalam kehidupan Paijo pun dimulai.
Seusai menggelar pesta pernikahan di kampung halaman, Paijo sempat merasakan indahnya berbulan madu.
Namun tuntutan hidup memaksa kedua sejoli ini berpisah untuk sesaat. Sang istri harus kembali ke Jakarta dan bekerja di tempat semula. Sementara Paijo harus berpikir keras, pekerjaan apa yang harus dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Paijo, dengan sisa-sisa modal yang dimilikinya, akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Bali. Tujuannya membuka warung nasi goreng, makanan yang cukup digemari oleh para pelancong di negeri seribu pura tersebut.
Dengan langkah penuh keyakinan, Paijo berangkat menuju provinsi yang terkenal dengan keindahan pantainya itu.
Hidup terpisah dengan sang istri tentu sesuatu yang berat bagi Paijo. Tapi apa boleh buat, demi memperbaiki kondisi ekonomi keluarga, rasa rindu yang mendalam pun harus dipendamnya.
Selama beberapa tahun, Paijo harus menjalani hubungan jarak jauh dengan sang istri.
Sayang, pengorbanan Paijo ini akhirnya sia-sia. Hubungan jarak jauh itu justru menjadi pangkal masalahnya. Di Jakarta, sang istri kembali berjumpa dengan mantannya.
Oleh karena keduanya bekerja di tempat yang sama, benih-benih cinta kembali berkobar diantara keduanya. Sampai akhirnya, terjadilah perbuatan dosa itu. Istri Paijo hamil. Tapi bukan dari benih Paijo, melainkan dari sang mantan yang menjadi selingkuhannya.
Yang lebih tragis lagi, selama menjalani hubungan jarak jauh itu, sang istri seringkali meminta Paijo untuk mengirimkannya uang.
Baca Juga: Gandeng Star Training and Consulting, BKKBN Jabar Lakukan Sinergitas Percepatan Penurunan Stunting
Kadangkala jumlah yang diminta sang istri sangat besar untuk ukuran Paijo. Namun karena sangat menyayangi istrinya, Paijo selalu memenuhi permintaan itu, walaupun harus merogoh kocek dalam-dalam.
Semakin tragis, uang yang dikirimkan Paijo tidak digunakan untuk mempersiapkan bekal mereka kelak setelah berkumpul kembali.
Sang istri justru menggunakannya untuk kebutuhan pribadi demi mengikuti tuntutan gaya hidup. Uang yang dikirim Paijo digunakan untuk mempercantik penampilannya. Maka tak heran jika perselingkuhan itu pun akhirnya terjadi.
Sebagai seorang suami, Paijo tentu memiliki naluri yang cukup tajam. Dia merasa ada yang aneh dengan istrinya.