Edisi.co.id-Tahun 2022 akan segera berakhir. Sejauh ini perjalanan yg kita tempuh. Ada suka cita, ada duka nestapa. Ada manis, ada getir.
Semuanya berpadu menjadi sebuah kenangan dan cerita masa lalu.
Setiap kita pasti punya cita cita. Antara keinginan dan harapan, berpacu dg waktu. Tak terasa bergulir begitu cepat.
Diantara kita, tau tahu sudah berkurang usia. Tahu tahu rambut mulai memutih, nafas dan tenaga sudah tak seenergik dulu, raga ini sdh mulai menampakkan keterbatasan.
Berpikir sudah kian melemah, gerak dan langkah sudah mulai menurun. Tabungan sudah mulai terkuras, pertemanan sudah semakin selektif, menghilang dan meninggalkan.
Namun cita cita dan keinginan masih setinggi langit. Nafsu besar tenaga berkurang.
Ketika kita sudah membuka album lama, disitulah kita mulai mengenang masa masa yang indah.
Baca Juga: Keutamaan Tradisi Maaf Memaafkan
Masa masa muda yang ceria, yang kini ingin berbagi cerita bahwa dahulu kita pernah berjaya, pernah dipuja, pernah bertubuh tegap dan pernah bersinar. Dan itu semua menjadi kisah masa lalu.
Usia bisa menua, kekuatan fisik bisa memudar, karir telah selesai, tapi pengalaman menjadi sertifikat dan guru yang paling berharga.
Maka belajarlah pada orang yang berpengalaman, yang pernah jatuh bangun, yang pernah makan asam garam kehidupan, dan yang pernah menelan pil pahit sebagai obat untuk bertahan hidup.
Bercerita tentang kejayaan masa lalu sudah tak lagi berguna. Tapi bercerita bagaimana perjuangan dan pengorbanan di masa itu bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Juga bercerita bagaimana kala mengatasi badai yg hebat, bagaimana menahan rasa sakit dan perih dengan penuh kesabaran. Dan bercerita bagaimana menemukan jalan keluar, menghadapi kesulitan sehebat apapun cobaan hidup.
Disaat lelah dan lemah, kita akan menuju perjalanan pulang. Dan akan melanjutkan perjalanan di fase selanjutnya, kehidupan sesungguhnya yg kekal abadi.
Disanalah kita akan berakhir, dan bertemu Tuhan yg Maha Agung. Sudah cukupkah perbekalan kita?