Berikut adalah beberapa cara penularan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami hepatitis B, antara lain:
1. Hubungan Seksual
Cara penularan virus hepatitis B yang pertama adalah melalui hubungan seksual, baik dari vagina, anal, maupun oral. Seseorang yang memiliki riwayat hubungan seksual yang tidak aman, maka akan memiliki resiko yang tinggi untuk tertular virus hepatitis B.
2. Ibu ke Anak
Cara penularan selanjutnya adalah hubungan antara ibu hamil dengan bayi yang sedang berada di dalam kandungannya. Ibu hamil dinilai dapat menularkan infeksi hepatitis B pada bayi yang dikandung ketika melahirkan.
Maka dari itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk memeriksakan diri ke dokter, agar dokter kandungan dapat memantau kesehatan ibu dan janin.
3. Penggunaan Jarum Suntik Bersama
Seperti yang Anda ketahui, penggunaan jarum suntik secara bersamaan dapat menularkan berbagai macam virus dan penyakit, salah satunya adalah virus hepatitis B. Diketahui bahwa virus hepatitis B mudah menular melalui jarum suntik yang telah terkontaminasi dan digunakan secara bersama-sama.
Selain itu, virus hepatitis B juga dapat menular melalui alat-alat yang tidak steril, salah satu contohnya adalah alat pembuatan tato dan tindik.
4. Accidental Needle Stick
Jika Anda seorang petugas kesehatan, maka Anda harus sangat berhati-hati ketika melakukan tugas dan pekerjaan. Karena virus hepatitis B bisa tidak sengaja ditularkan saat seseorang tertusuk jarum suntik ataupun dari kontak erat dengan cairan tubuh penderita seperti darah.
Baca Juga: Harga Bekas Toyota Kijang Kapsul Tembus Hingga Rp 100 Juta Per Unit
Gejala Hepatitis B
Gejala hepatitis B di setiap penderita akan memiliki gejala yang bervariasi. Pada beberapa penderita, gejala dapat muncul 1-4 bulan setelah terinfeksi, atau bahkan tidak muncul gejala dan terjadi perkembangan virus tanpa disadari.
Namun, terdapat beberapa gejala dari hepatitis B yang dapat Anda ketahui, di antaranya adalah sebagai berikut.