Edisi.co.id- Jika dihitung dengan jari, saat ini sedikit sekali Pemerintah Daerah yang konsen menjadikan keluarga sebagai benteng perlindungan anak.
Kota Depok termasuk salah satu daerah yang fokus pada ketahanan keluarga serta mempunyai peraturan daerah sendiri seperti Perda Kota Layak Anak dan Perda Ketahanan Keluarga.
Mengapa Keluarga perannya begitu besar sebagai benteng perlindungan Anak? seperti yang kita ketahui semua, beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang pengelola lembaga pendidikan berasrama di Kota Bandung, Jawa Barat.
Tidak tanggung-tanggung, korbannya mencapai 20 orang, sebagian sampai hamil dan melahirkan. Peristiwa ini seolah membuka kotak pandora, betapa rentannya anak-anak menjadi korban kekerasan seksual, bahkan di lembaga pendidikan.
Menurut data, sebagian besar kasus kekerasan seksual pada anak terjadi saat orang tua tidak bersama anak. Dalam 24 jam sehari, secara umum waktu anak terbagi menjadi 3, yaitu: 8 jam di sekolah, 8 jam di rumah dan 8 jam di lingkungan yang lain.
Baca Juga: Inilah Empat Tanda Bahagia Menurut Syekh Imam Nawawi al-Bantani
Situasi ini menggambarkan bahwa anak lebih lama berada dalam kuasa selain orang tua. Pada saat inilah peristiwa kekerasan seksual sering menimpa anak.
Kasus pemerkosaan santriwati oleh Herry Wirawan di Kota Bandung harus menjadi perhatian semua pihak. Selama ini, sebagian besar kekerasan seksual pada anak di lembaga pendidikan justru dilakukan oleh para pendidik.
Kondisi ini harus menjadi perhatian para pengelola lembaga pendidikan, agar para pendidik tidak menjadi predator kekerasan seksual pada muridnya. Sekolah harus menjadi tempat yang nyaman bagi murid dan mampu menangani berbagai kondisi kejiwaan anak.
Saat ini, ada semacam kesenjangan komunikasi antara guru dengan murid. Kondisi ini harus segera diatasi oleh sekolah, agar masalah-masalah yang dihadapi peserta didik bisa dijembati dengan baik.
Selain itu, orang tua juga dituntut untuk berperan aktif dalam membangun komunikasi dengan guru. Hal ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap permasalahan yang dialami oleh anak sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.
Keluarga (baca: orang tua-red) adalah benteng utama untuk menjaga anak-anak agar terhindar dari kekerasan seksual. Oleh karena itu, sejak dini, keluarga harus membangun mekanisme pertahanan diri pada anak ketika mendapatkan ketidaknyamanan atau perlakuan salah dari orang lain dan lingkungannya.
Orang tua harus memberikan pemahaman kepada anaknya tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan orang lain padanya. Namun, jika seorang anak telah menjadi korban, maka langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah mencari orang yang terpercaya dalam menjaga privacy anak dan memiliki kemampuan untuk mendampinginya.
Baca Juga: Polisi Berhasil Menangkap 2 Pelaku Pengedar Narkoba di Depok
Kebiasaan sebagian besar orang tua yang sangat sedikit berbicara bahkan cenderung menghindari untuk membahas seksualitas menyebabkan anak tidak bisa bersikap tegas kepada orang di sekitarnya.
Dominasi kata ‘malu’ yang ditanamkan orang tua sejak dini, menjadikan anak menutup diri karena ‘malu’ membicarakan segala sesuatu yang terkait dengan masalah seksualitas.
Hal ini seringkali membuat anak berada dalam situasi dan perlakuan yang salah. Akibatnya, anak cenderung menyimpan permasalahannya ketika mengalami tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.
Adanya kesenjangan komunikasi antara orang tua dan anak ini nampak dari beberapa kasus kekerasan seksual yang terjadi di lapangan, sebagaimana yang terjadi pada Bunga (bukan nama sebenarnya).
Siswi SMP kelas IX di salah satu sekolah di Bogor ini mengalami eksploitasi seksual setelah berkenalan dengan seorang pria melalui jejaring media sosial. Dia diancam oleh kenalannya tersebut jika tidak menuruti keinginannya.
Bahkan konten tidak senonoh Bunga telah disebarkan di media sosial. Namun, dalam situasi yang sulit dan tertekan itu, Bunga justru kurang mendapat dukungan dari orang tuanya.
Artikel Terkait
Polisi Berhasil Menangkap 2 Pelaku Pengedar Narkoba di Depok
Bocah Perempuan Yang Hilang Terseret Saat Mandi di Kali