Pentingnya Peran Keluarga Sebagai Benteng Perlindungan Anak

photo author
- Jumat, 18 Maret 2022 | 20:51 WIB

Kedua orang tuanya cenderung menyalahkannya, dan berencana “menitipkan”nya ke lembaga pendidikan berasrama, yang mungkin saja bisa menambah masalah baru, sebagaimana yang dialami para santriwati di Kota Bandung itu.

Oleh karena itu, orang tua harus merubah cara pandangnya dalam pengasuhan anak, khususnya tentang seksualitas. Pengasuhan yang tepat akan membuat anak merasa nyaman, sehingga tidak mudah terperangkap dalam pergaulan yang merusak.

Orang tua memainkan peranan penting dalam membantu mengembangkan karakter seorang anak terutama pada masa-masa rentan. Pengasuhan keluarga sangat menentukan kemampuan anak dalam melindungi diri dari predator seksual.

Keluarga harus memiliki visi besar untuk tujuan masa depan yang lebih baik. Ki Hajar Dewantara berpendapat, keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang terikat, mengerti, dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, nyaman, dan berkehendak bersama-sama untuk memuliakan anggotanya. Keluarga harus menjadi pelindung utama anak dari kekerasan seksual.

Segala bentuk sikap dan tindakan yang bermuatan kekerasan tidaklah lazim terjadi dalam lingkungan keluarga, apapun alasan yang melatar belakanginya, baik tujuan pendisiplinan, pembentukan mental, pendidikan, maupun alasan lainnya.

Baca Juga: Tua Bukan Berarti Tak Berdaya

Sikap saling mengasihi dan melindungi harus menjadi nilai-nilai utama yang dikembangkan dalam keluarga. Orang tua harus mengembangkan relasi dan pola pengasuhan yang baik pada anak agar mereka memiliki mentalitas yang kuat.

Orang tua harus membangun persepsi dalam keluarga bahwa anak bukan “miniatur manusia”, melainkan “manusia seutuhnya” yang mengalami proses tumbuh kembang.

Persepsi bahwa anak sebagai aset keluarga di masa depan sering menimbulkan sikap yang salah terhadap anak sehingga memosisikan anak bukan sebagai subjek.

Pemaksaan kehendak orang tua dalam segala hal, minimnya pelibatan anak dalam menemukan solusi atas masalah dalam keluarga, atau minimnya pelibatan anak dalam pengambilan keputusan merupakan sebagian dampak dari pandangan yang salah terhadap anak.

Orang tua perlu bekerja keras dengan sekuat tenaga agar rumahnya menjadi tempat yang ramah bagi anak. Jangan biarkan ada pertengkaran antara anak dengan anak, anak dengan orang tua, dan orang tua dengan orang tua.

Kenakalan pada anak seringkali berawal dari permasalahan keluarga. Anak harus dipersiapkan untuk mewarisi budaya dan peradaban masa depan. Kemajuan keluarga, bangsa, dan negara tergantung dari kokohnya keluarga sebagai benteng perlindungan anak.

 

Penulis : Khairunnas (Bekerja di BKKBN)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X