Edisi.co.id- Gigi berlubang adalah salah satu penyebab sakit gigi yang paling sering terjadi.
Gigi berlubang dikenal juga sebagai karies, yaitu rusaknya lapisan pada luar gigi terluar gigi yang keras (email), sehingga menyebabkan gigi berlubang.
Rusaknya email gigi juga disebabkan oleh bakteri yang di dalam mulut yang menghasilkan asam dan dapat menghancurkan email.
Baca Juga: Bahan Herbal Ini Diklaim Dapat Memperkecil Tumor
Kerusakan pada gigi dapat terjadi kepada siapa saja, tetapi hal ini lebih sering terjadi terhadap orang yang kurang menjaga kebersihan mulut, apalagi memiliki diet tinggi gula dan karbohidrat.
Makanan dan minuman ini memberi bakteri di mulut bahan bakar yang mereka butuhkan untuk menghasilkan asam yang menyebabkan kerusakan gigi.
Untuk mencegah kerusakan gigi, penting untuk mempraktikkan kebersihan mulut yang baik, salah satunya rajin menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride, flossing setiap hari, dan menggunakan obat kumur untuk membunuh bakteri dan menyegarkan napas. Penting juga untuk membatasi asupan makanan dan minuman manis dan asam, dan mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan dan pembersihan.
Dalam beberapa kasus, dokter gigi merekomendasikan tindakan tambahan untuk mencegah kerusakan gigi, seperti menggunakan obat kumur atau gel berfluoride, atau mengoleskan pernis berfluoride pada gigi. Perawatan ini dapat membantu memperkuat enamel atau email gigi dan membuatnya lebih tahan terhadap pembusukan.
Selain gigi berlubang, ternyata sakit gigi juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain, berikut di antaranya!
Penyebab Sakit Gigi Selain Gigi Berlubang
1. Penyakit gusi
Penyakit gusi, juga dikenal sebagai penyakit periodontal, adalah suatu kondisi di mana gusi meradang dan terinfeksi. Penyebabnya bakteri di dalam mulut yang membentuk lapisan lengket yang disebut plak pada gigi. Ketika plak tidak dihilangkan melalui sikat gigi dan flossing secara teratur, plak dapat mengeras menjadi karang gigi, yang dapat menyebabkan gusi meradang dan terinfeksi.
Gejala penyakit gusi yang paling umum adalah gusi berdarah, terutama saat menyikat gigi atau flossing. Gejala lain mungkin termasuk gusi merah, bengkak, atau lunak, bau mulut, dan gigi longgar atau sensitif. Pada stadium lanjut, penyakit gusi dapat menyebabkan gusi surut dan gigi menjadi goyah atau lepas.
Penyakit gusi dapat dicegah melalui kebersihan mulut yang baik, termasuk menyikat gigi dan flossing secara teratur dan mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan dan pembersihan rutin.
Jika kamu memiliki penyakit gusi, dokter gigi dapat merekomendasikan perawatan pembersihan mendalam yang disebut scaling dan root planing, di mana plak dan karang gigi dihilangkan dari gigi dan akar. Dalam kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengobati infeksi dan memulihkan kesehatan gusi.
Artikel Terkait
Apa Saja Gangguan Peredaran Darah Karena Faktor Genetik?
Bagaimana Cara Menurunkan Resiko Terkena Penyakit Turunan Atau Genetik?
Apa Saja Manfaat Kelapa Hijau Bagi Kesehatan Tubuh? Ini Penjelasannya