Peluang Usaha Abon Ikan Tuna

photo author
- Sabtu, 31 Desember 2022 | 19:23 WIB
Produk abon ikan tuna, peluang usaha yang cukup menjanjikan.
Produk abon ikan tuna, peluang usaha yang cukup menjanjikan.

 

Edisi.co.id - Banyak cara untuk meningkatkan nilai jual suatu produk. Cukup diolah secara sederhana, tanpa membutuhkan teknologi yang terlalu canggih, sudah mampu meningkatkan nilai tambah.

Produk ikan misalnya, yang semula hanya dijual dalam bentuk ikan segar, bisa ditingkatkan harganya setelah diproses menjadi abon. Pengalaman Astriyani, warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi ini patut menjadi contoh.

Astriyani mulai membuat abon ikan sejak tahun 2020. Dia memilih jenis usaha ini karena tempat tinggalnya tidak jauh dari pantai yang banyak menghasilkan dari para nelayan setempat. Dia tertarik mengolah ikan tuna yang kadang harganya sangat murah, untuk dijadikan abon.

Baca Juga: Metode Berpikir Islami : Berpikir dalam Islam

Dengan modal awal sekitar Rp 2 juta dan peralatan seadanya, dia bertekad mewujudkan keinginan tersebut. “Memang pada awalnya belum  banyak orang yang tahu, tetapi saya tetap berusaha memasarkannya,” katanya.

Setiap hari dia sibuk menjalankan usahanya mulai dari pembelian ikan untuk bahan baku, proses pengolahan, hingga pengemasan dan pemasaran. Hasil produksinya dipasarkan di beberapa toko di sekitar tempat tinggalnya dan di UKM Center setempat. Di tengah maraknya penggunaan media sosial, dia pun tidak mau ketinggalan untuk mengenalkan abon buatannya melalui teknologi informasi tersebut.

Astriyani sangat menyenangi apa yang telah dia rintis. Dia tak mau rintisan awal ini mengalami kegagalan. Dan dia yakin bahwa setiap kerja keras pasti akan membuahkan hasil. Karena itu, dia selalu fokus untuk terus meningkatkan kualitas produk dan layanan agar pemasarannya makin lancar.

Baca Juga: Ajaran Islam Pro Sektor Riil dan Pro Pertumbuhan Ekonomi

Suatu kebetulan pada tahun 2018 dia mendapat tawaran untuk bergabung dengan kelompok PNM Mekaar, yang menjanjikan untuk mendukung permodalan dan melakukan berbagai pembinaan.

Astriyani sangat terkesan dengan keramahan petugas PNM Mekaar yang melakukan pembiayaan dengan cepat dan mudah. Dia juga diikutkan dalam berbagai pelatihan dan pembinaan, selain juga sharing di antara  sesama anggota kelompok.

Baca Juga: Substansi Bahan Bakar Minyak (BBM) Dalam Pandangan Islam

Dia juga mulai membuat produk lain berupa abon lele dan abon ayam. Pendapatannya terus meningkat dari semula hanya sekitar Rp 200 ribu per minggu, menjadi Rp 500 ribu per minggu. “Sejak menjadi nasabah PNM Mekaar kondisi keuangan lebih teratur, lebih stabil, karena bunganya tidak terlalu banyak dibandingkan yang lain,” ujar Astriyani yang kesehariannya dibantu empat tenaga kerja. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asri Al Jufri

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X