Edisi.co.id - Jangan anggap remeh makanan tradisional. Selama mampu dikelola dengan baik, bisa menghasilkan laba yang menggiurkan. Adalah Yulis, warga Kiaralawang, Sukamukti, Garut, telah membuktikannya.
Terdorong oleh keinginannya untuk menambah pendapatan keluarga, Yulis mulai merintis usaha pembuatan beberapa jenis makanan ringan khas Garut. Ada tiga jenis produk unggulannya yaitu kerupuk cimin (cireng mini), rengginang, dan cipuk (aci kerupuk). Dia memilih ketiga jenis makanan ringan ini karena sangat dikenal oleh masyarakat sekitar sehingga peluang pasarnya sangat besar.
Saat memulai usaha ini di tahun 2018, Yulis perlu kerja keras untuk mengenalkan produknya. Sebab, persaingan cukup ketat karena sudah banyak produk sejenis di pasaran. Sebagaimana produk yang memang sudah popular, selain permintaan banyak, produsennya juga banyak. Sebagai pendatang baru tentu dibutuhkan kerja ekstra untuk mengenalkan produknya.
Baca Juga: Panggung festival Tahun Baru DKI Tersebar di Tujuh Lokasi
Untuk itu Yuris terus melakukan promosi baik secara langsung mampu melalui media sosial. Selain itu Yulis juga berupaya untuk membuat produk dengan rasa yang berbeda. Dia ingin di tengah banyaknya produk sejenis, produk yang dia buat tetap berbeda. Hal itulah yang terus dia jelaskan kepada calon konsumennya.
Karena memang produknya berkualitas dengan rasa yang enak dan cocok di lidah konsumen, akhirnya banyak yang menjadi pelanggan. Terlebih karena Yulis bisa mengemasnya dengan baik sehingga lebih menarik.
Perlahan tapi pasti omsetnya terus merangkak naik. Pada bulan-bulan pertama penjualannya hanya maksimal Rp 2 juta per minggu, meningkat menjadi Rp 7 juta per minggu hanya dalam beberapa bulan. Malahan perkembangan usahanya semakin pesat sejak mendapat pembinaan dari PNM Mekaar sejak 2019. Banyak pengetahuan yang dia peroleh sejak menjadi anggota kelompok yang dibina PNM Mekaar.
Baca Juga: Peluang Usaha Rengginang dan Aneka Makanan Ringan
Yulis sangat bersyukur atas apa yang sudah dia capai. Cita-citanya untuk meningkatkan kesejahteraan keluar dengan mengembangkan usaha sendiri telah tercapai. Malahan dia sudah bisa menciptakan lapangan kerja bagi tiga orang karyawannya.
Mengingat besarnya peluang usaha ini, Yulis berupaya untuk terus mengembangkannya. “Kedepan saya akan terus menambah modal dan tenaga kerja,” ujarnya. ***
