Peluang Usaha Tenun Khas Karo, Sumatera Utara

photo author
- Sabtu, 31 Desember 2022 | 21:18 WIB
Kain tenun khas Karo, Sumatera Utara, makin banyak dicari oleh para wisatawan.
Kain tenun khas Karo, Sumatera Utara, makin banyak dicari oleh para wisatawan.

 

Edisi.co.id - Para motivator sering menyarankan agar memulai usaha berdasarkan hobi. Namun bagi Yusnita, warga Jalan Bougenville, Binjai Utara, Sumatera Utara, tidak hanya sebatas hobi tapi juga ada nilai lebih yaitu untuk melestarikan budaya. Hal tersebut menjadi motivasinya saat memulai usaha kerajinan kain tenun khas Karo sejak tahun 2007.

Menurut Yusnita, kain tenun khas Karo yang biasa disebut uis nipes, sekarang mulai kehilangan pamor. Pakaian sejenis ulos yang biasa dikenakan saat upacara adat itu semakin tersingkirkan. Padahal, para leluhur sudah sepakat untuk menggunakan uis Karo ini pada setiap acara adat.

Karena itu, dengan segala keterbatasan, Yusnita memulai langkah nyata untuk melestarikan warisan budaya ini. Berbagai persiapan dia lakukan mulai dari penyiapan alat tenun, penyediaan benang sebagai bahan baku utama, pewarna dll. Dia pun mengajak para pemuda dan masyarakat sekitar yang ingin belajar menenun kain atau uis khas Karo ini.

Baca Juga: Hadapi Cuaca Ekstrim, Masyarakat Kabupaten Bogor Harus Tingkatkan Budaya Kewaspadaan Bencana Alam

Proses pembuatan uis memang membutuhkan kesabaran karena semua dilakukan secara manual menggunakan alat tenun bukan mesin. Untuk bisa menghasilkan satu lembar kain dibutuhkan waktu beberapa hari. Namun bagi Yusnita  ada kepuasan tersendiri ketika produk itu selesai dikerjakan.

Ada dua jenis uis yang dibuat Yusnita, yaitu uis nipes polos dan uis nipes bercorak dengan harga jual berkisar antara Rp 150 ribu hingga Rp 500 ribu.  Dalam seminggu Yusnita bersama delapan pekerja sekaligus anggota kelompoknya mampu menghasilkan sekitar 30 lembar.

Selain memasarkan secara langsung di rumah yang sekaligus tempat produksinya, Yusnita  juga memasarkan melalui para pengumpul. Malahan dalam perkembangan selanjutnya Yusnita mulai aktif mengenalkan produknya melalui  marketplace PaDi, sebuah  pasar digital yang dibina Kementerian BUMN. Selain itu, dia juga mengembangkan kerjasama dengan para resellers serta mengikuti berbagai event pameran, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.

Baca Juga: Peluang Usaha Kain Tenun Tradisional Lombok

Untuk mendukung aktivitas produksi, Yusnita memberi kesempatan kepada  mereka yang ingin belajar. Setelah mahir dan mampu berproduksi sendiri, dia siap menampung dan  memasarkannya. “Saya siap menampung lebih banyak mereka yang ingin belajar menenun, terutama anak-anak muda, agar mereka bisa memanfaatkan waktu dengan baik sekaligus mendapatkan uang,” ujarnya.

Kini omset Yusnita sudah mencapai sekitar  Rp 8 juta per minggu dimana sebagian dari keuntungan itu dia sisihkan untuk  tambahan modal. Dia juga menjalin hubungan dengan lembaga keuangan yaitu PNM Mekaar. Yusnita mulai bergabung dengan kelompok PNM Mekaar pada tahun 2020.

Baca Juga: Mulai Pukul 20.00 WIB, Ruas Jl Sudirman - Thamrin Ditutup Total

Selain mengharapkan dukungan permodalan Yusnita ingin menimba pengetahuan  lebih banyak melalui berbagai pelatihan dan pembinaan yang dilakukan PNM Mekaar. “Saya bisa mengikuti pelatihan, pameran, dan mendapat pendamping,” ujar Yusnita yang mengaku sudah mampu membantu  meringankan tugas suaminya yang pendapatannya tidak menentu. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asri Al Jufri

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X