Peluang Usaha Kerajinan Rotan yang Tetap Menjanjikan

photo author
- Selasa, 31 Januari 2023 | 19:42 WIB
Berbagai jenis produk berbahan rotan telah mengantarkan Yanti, warga Cirebon,  menjadi pelaku usaha yang sukses.
Berbagai jenis produk berbahan rotan telah mengantarkan Yanti, warga Cirebon, menjadi pelaku usaha yang sukses.

Edisi.co.id - Pernahkah kamu berkunjung ke daerah Cirebon? Jika pernah, kamu pasti melihat banyak sekali toko yang berjejer menjual kerajinan rotan dalam berbagai bentuk. Ya, karena memang di Cirebon banyak sentra kerajinan rotan.

Rotan yang banyak tumbuh di hutan Indonesia, merupakan komoditas yang banyak dibutuhkan untuk pembuatan berbagai jenis mebel seperti kursi, meja tamu, rak buku dan lain-lain. Rotan dinilai memiliki banyak keunggulan dibandingkan kayu, karena rotan lebih ringan dan kuat, sifatnya yang elastis, mudah dibentuk, serta harganya relatif murah.

Salah satu warga Cirebon yang fokus menekuni kerajinan rotan ini yaitu Yati, yang tinggal di  Desa Tegalwangi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Kondisi ekonomi rumah tangganya yang serba terbatas menjadi motivasi utama Yati saat  memulai usaha ini di tahun 2005. Bukan saja kebutuhan sehari-hari yang tak bisa terpenuhi tapi juga biaya pendidikan anak-anaknya yang sering tersendat. Tak heran kalau dia sering terlilit hutang karena terpaksa oleh keadaan.

Baca Juga: Peluang Usaha, Menyulap Batok Kelapa Menjadi Produk Berharga

Karena keinginannya yang kuat untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya, maka Yati memantapkan tekad  untuk membuka usaha. Dia memilih usaha kerajinan rotan karena dulu orang tuanya pernah menekuni usaha ini. Memang sejak lama Desa Tegalwangi dan sekitarnya sudah  dikenal sebagai sentra kerajinan rotan.

Berbekal keterampilan yang dia peroleh dari orang tuanya, menjadi modal utama bagi Yati dalam merintis usaha ini. Sebagaimana pengusaha lainnya, seorang pengrajin perlu memiliki mental yang kuat dan tangguh. Yati sangat menyadari hal itu sehingga sejak awal memulai  usaha dia sudah siap menghadapi segala tantangan agar bisnis ini tidak gagal di tengah jalan.

Bagi Yati, modal yang paling besar yaitu tekad yang kuat serta  keterampilan yang dia peroleh dari orang tuanya. Dengan keterampilan itu dia mampu menghasilkan  berbagai jenis perabotan rumah tangga dan hiasan multifungsi berbahan rotan. Sedangkan untuk modal finansial atau dana, tak lebih dari Rp 3 juta.

Baca Juga: Tanggapi Tweet Mahfud MD, Fadli Zon: Pak Mahfud sedang Meledek Peminta Keadilan ?

Sebagai keluarga pengrajin rotan Yati tak hanya mewarisi ketrampilan dari orang tuanya, tetapi juga relasi dan jaringan dalam pemasaran. Hal tersebut cukup membantu dalam memasarkan produknya terutama di saat perintisan. Namun seiring berjalannya waktu, Yati terus  mengembangkan pemasaran termasuk melalui jaringan online. Beberapa produknya mulai menghiasi media sosial dan marketplace. Dia pun terus  melakukan inovasi agar produknya lebih variatif sesuai kebutuhan pasar.

Dalam menjalankan usaha pasti banyak lika-likunya.  Begitu juga yang dialami Yati.  Di antara kendala yang pernah dia hadapi yaitu terkait permodalan. Banyak pesanan yang tak bisa dipenuhi karena terbatasnya modal. Selain itu, keterbatasan modal juga menghambat dalam penyediaan bahan baku yang berkualitas yang kadang harus didatangkan dari daerah lain. Belum lagi kendala terkait tenaga kerja atau karyawan yang kurang terampil.

Untung saja masalah permodalan bisa diatasi terutama sejak dia menjadi nasabah PNM. Memang pada awalnya Yati hanya mendapat pinjaman sebesar Rp 2 juta melalui PNM Mekaar. Namun pada tahun 2022, setelah usahanya makin maju, Yati mendapat suntikan modal sebesar Rp 10 juta.

Baca Juga: Yoona SNSD Bagikan Potret No Make-up, Tuai Pujian dari Penggemar dan Netizen: Alami dan cantik

Kini usaha Yati makin berkembang dengan jumlah produk yang semakin banyak. Untuk lebih mengoptimalkan kapasitas usahanya dia telah membuat tim khusus untuk menangani setiap jenis produk. Dengan pola tersebut kapasitas dari sekitar 12 tenaga kerjanya bisa lebih optimal. Dalam sebulan dia mampu meraih omset sekitar Rp 100 juta,  dengan keuntungan bersih sekitar Rp 40 juta.

Dengan keberhasilan yang telah dia capai, kondisi ekonomi keluarganya  semakin meningkat, jauh lebih baik dari sebelumnya. Kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anak-anaknya juga sudah tidak masalah. Bahkan saat ini Yati sedang membangun rumah pribadi, meskipun dilakukan secara bertahap.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asri Al Jufri

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X