Edisi.co.id - Negara kita sangat kaya akan sumber daya alam. Salah satu sumberdaya yang cukup potensial namun belum tergarap secara maksimal yaitu tanaman bambu. Dari sekitar 1.439 jenis bambu di dunia, sekitar 162 jenis ada di Indonesia.
Sebetulnya, nenek moyang kita sudah lama menggunakan bambu untuk berbagai keperluan, baik untuk bahan bangunan, perabot rumah tangga, alat transportasi, alat kesenian, dll. Hingga sekarang masih banyak masyarakat di pedesaan yang menggunakan bambu untuk bahan bangunan, mulai dari dinding, lantai, atap, maupun pagar. Begitu pula untuk perabot rumah tangga, tak terhitung banyaknya, termasuk untuk menyimpan air.
Dulu, mobilitas masyarakat masih banyak melalui sungai dimana rakit bambu menjadi sarana transportasi paling diandalkan. Begitu pula di bidang musik atau kesenian, beberapa alat musik tiup dan angklung menggunakan bambu sebagai bahan utamanya.
Baca Juga: Peluang Usaha Kerajinan Rotan yang Tetap Menjanjikan
Tak terhingga betapa besar manfaat bambu yang sejak lama telah menyatu dan tak bisa dilepaskan dari perkembangan budaya masyarakat.
Malahan di saat perang kemerdekaan, bambu digunakan sebagai senjata unggulan dalam mengusir penjajah, yang dikenal dengan senjata bambu runcing. Tidak hanya itu, hampir di semua daerah di Indonesia mengenal sayur bambu muda atau rebung, yang bisa diolah menjadi kuliner yang sangat lezat.
Di era modern sekarang ini, peranan bambu masih cukup diperhitungkan, meski sedikit terpinggirkan. Kemajuan teknologi telah merubah perlakuan terhadap hasil hutan ini. Namun beberapa daerah mulai melirik potensi bambu untuk diolah menjadi berbagai kerajinan bernilai tinggi. Karakter bambu yang unik memungkinkan untuk dibuat berbagai produk kerajinan.
Baca Juga: Peluang Usaha, Menyulap Batok Kelapa Menjadi Produk Berharga
Salah satu daerah yang dari dulu terkenal sebagai sentra kerajinan berbahan bambu yaitu Tasikmalaya, Jawa Barat. Selain bahan bakunya cukup tersedia, masyarakat di daerah ini juga dikenal tekun dan gemar mengolah bambu menjadi berbagai produk kerajinan. Mulai dari perlengkapan rumah hingga perhiasan atau pajangan, seperti tampah, bakul, tudung saji, keranjang, sangkar burung, tampir, hantaran, lampu hias, keranjang bunga, dll.
Tak heran kalau banyak masyarakat di wilayah ini yang menekuni kerajinan bambu sebagai mata pencahariannya. Namun tidak sedikit pula yang menjadikan aktivitas ini hanya sebagai kegiatan sampingan setelah melakukan pekerjaan di sawah atau di kebun.
Adalah Ecin Nurhayati, salah seorang pengrajin yang sudah menekuni usaha ini sejak tahun 2016. Alasannya, karena memang dia suka atau gemar membuat aneka kerajinan berbahan bambu. Minat Ecin itu tersalurkan ketika pemerintah daerah setempat melibatkannya dalam sebuah pelatihan yang diteruskan dengan studi banding ke pengrajin yang sudah maju.
Baca Juga: Tanggapi Tweet Mahfud MD, Fadli Zon: Pak Mahfud sedang Meledek Peminta Keadilan ?
Dari kegiatan tersebut Encin semakin menyadari bahwa usaha di bidang kerajinan bambu ini cukup menjanjikan. Dia juga mulai mengenal pemasaran melalui internet antara lain dengan memanfaatkan media sosial.
Pada awalnya Ecin membuat beberapa produk sebatas untuk digunakan sendiri. Namun kemudian dia mencoba menawarkan hasil karyanya kepada tetangga dan masyarakat sekitar. Ternyata produknya banyak diminati bahkan dia pun mendapat pesanan untuk membuat beberapa jenis lainnya. Melihat peluang itu Ecin yang mengaku memulai usaha dengan modal Rp 5 juta ini, makin serius karena sudah menyangkut kepercayaan dari konsumen.
