3. Infeksi
Bronkitis merupakan situasi infeksi virus di paru-paru. Ketika Anda menderita bronkitis, cara kekebalan Anda mencoba menjebak virus dan mengeluarkannya dari tubuh. Keadaan ini dapat menyebabkan produksi lendir berlebih.
4. Merokok
Merokok dan paparan asap rokok merupakan elemen terbesar dalam produksi lendir berlebih yang kronis. Perokok dapat menderita bronkitis kronis dan aliran udara terbatas. Studi memperlihatkan bahwa perokok memiliki peningkatan jumlah sel goblet dan sel radang di saluran nafas.
5. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
Baca Juga: Penderita Diabetes Harus Tahu! Ini dia Manfaat Serat Untuk Diabetes
Sebagian pasien PPOK mengalami peningkatan produksi lendir. Pasalnya, pasien PPOK memiliki lebih banyak sel goblet ketimbang orang tanpa PPOK.
Mereka mungkin juga memiliki kelenjar lendir yang terlalu besar di saluran udara. Kelebihan produksi ini menyebabkan batuk kronis.
Sayangnya, penderita PPOK mungkin mengalami kesulitan untuk membersihkan lendir berlebih. Mereka mungkin mengalami batuk yang intens atau dilema lain yang berhubungan dengan situasi ini.
6. Fibrosis kistik
Fibrosis kistik merupakan penyakit genetik yang berhubungan dengan produksi lendir yang amat kental dan lengket. Keadaan ini memengaruhi paru-paru dan organ lain seperti pankreas.
Lendir yang lengket membuatnya amat susah untuk membersihkan saluran udara untuk bernafas.
7. Penyakit refluks gastroesofagus (GERD)
Bagi penderita GERD, asam di perut dapat timbul melalui saluran yang mengaitkan perut, tenggorokan, dan mulut. Mengutip Medicine Net, hal ini dapat menyebabkan iritasi tenggorokan dan rasa lendir turun ke tenggorokan (postnasal drip), berbarengan dengan dada sesak.
8. Dehidrasi
Artikel Terkait
8 Manfaat Seledri Bagi Kesehatan Tubuh
Selain Menjadi Bumbu Dapur Ternyata Cengkeh Juga Baik Loh Buat Kesehata Tubuh
Daun Jambu Biji Memiliki Khasiat yang Sangat Baik Untuk Kesehatan Tubuh
Manfaat Buah Sirsak Untuk Kesehatan Para Penderita Kolesterol
5 Cara Yang Efektif untuk Turunkan Kolesterol Jahat