Edisi.co.id – Di Prancis, demonstrasi meledak ketika Macron mengeluarkan kebijakan kontroversial pemangkasan libur nasional dan penghematan anggaran sebesar 44 miliar euro pada Juli 2025. Kebijakan ini, yang diumumkan oleh Perdana Menteri François Bayrou, termasuk proposal penghapusan dua hari libur nasional seperti Easter Monday dan VE Day untuk mengatasi defisit anggaran yang mencapai 114% dari PDB. Kebijakan ini memicu gelombang protes nasional yang dikenal sebagai gerakan "Bloquons Tout" (Block Everything).
Akibatnya, kerusuhan massal pecah. Tercatat 12 bus dibakar di Rennes, 25 jalur kereta api terganggu di barat daya, serta kerusakan saluran listrik di Paris dan sekitarnya.
Seharusnya pemerintah di seluruh dunia belajar, bro, kalau urusan perut lapar, revolusi sosial gampang meletus. Prancis yang terkenal dengan romantisme Menara Eiffel, lagu-lagu romantis, sampai film Indonesia Eiffel, I'm in Love ( 2003 ), tiba-tiba berubah jadi tragedi
Baca Juga: Sinergi TNI-Polri dan Forkopimda Jadi Kunci Stabilitas Keamanan Kota Depok
Macron, yang bikin heboh dengan mengangkat PM Gabriel Attal pada Januari 2024, sehingga memicu kemarahan publik. Macron yang kontroversial dengan kehidupan keluarga dan isterinya yang usianya lebih tua. Kontroversi di kehidupan dengan drama rumah tangga menjadi kontroversi dalam kebijakan publik.
Krisis politik ini berlanjut dengan jatuhnya pemerintahan Bayrou akibat mosi tidak percaya pada September 2025, diikuti penunjukan Sébastien Lecornu sebagai perdana menteri baru, di tengah kemarahan atas pemotongan pengeluaran sosial sebesar 44 miliar euro.
Pelajaran dari kerusuhan di Prancis bahwa romantisme kota tidak ada artinya kalau menyangkut kesejahteraan rakyat. Ban dan barang bisa melayang, penjarahan massal terjadi!
Nepal: Demonstrasi Gen Z Akibat Flexing Nepo Kids
Di Nepal, Gen Z turun ke jalan setelah pemerintah melarang 26 platform media sosial, termasuk TikTok dan Instagram, pada Agustus 2025. Larangan ini diberlakukan karena ketidakpatuhan perusahaan media sosial terhadap tenggat registrasi di Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi, yang memicu kemarahan atas korupsi politik dan gaya hidup mewah anak-anak pejabat (nepo kids) yang viral di TikTok.
Aksi ini berujung pada pengulingan pemerintahan, darurat militer, dan pembentukan pemerintahan sementara. Bentrokan di Kathmandu menewaskan setidaknya 19 orang dan melukai ratusan lainnya. Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri pada 9 September 2025 setelah bentrokan berdarah, dengan korban jiwa naik menjadi 22 orang dan lebih dari 1.300 luka-luka; ban media sosial dicabut malam itu juga, sementara pasukan militer dikerahkan untuk mengamankan ibu kota, termasuk pembakaran gedung parlemen dan pengadilan.
Indonesia: Dari Aksi Joged di DPR sampai Penjarahan Rumah Pejabat
Di era digital, pepatah berlaku: jangan flexing di tengah kemiskinan rakyat yang susah cari kerja dan perut lapar. Ketika pejabat pamer harta sambil joged di medsos, dampaknya luar biasa. Dalam hitungan hari, yang joged akhirnya pindah ngontrak ke pinggiran Jakarta Dari joged pamer harta, akhirnya pamer penderitaan.
Penjarahan massal terjadi pada 30 agustus 2025, menimpa rumah pejabat seperti Ahmad Sahroni di Pantai Indah Kapuk, Eko Patrio di Kebayoran Baru, Uya Kuya di Pesanggrahan, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bintaro. Barang seperti TV, kulkas, pakaian bermerek, pagar, di angkut massa dan mobil hancur.
Pelajaran berharga.
Emang sakitnya tuh di sini bro and sis saat kehilangan harta yang di banggakan dalam waktu sekejab. Tapi itu peringatan bahwa jangan pernah pamer di depan orang sedang lapar dan berada di jalanan cari uang berpanas dan berhujan. Pejabat di gaji dari uang pajak recehan rakyat. Di harapkan bikin kebijakan yang mensejahterakan bukan menyusuahkan. Kasihan sih melihat drama yang sebenarnya melebihi dari cerita malin kundang anak durhaka yang bisa menteskan air mata ketika membaca curhat di media sosial tentang kehidupan pejabat setelah penjarahan. Tapi bagaimana lagi bro pepatah mengatakan tangan mencencang bahu memikul.
Artikel Terkait
Menyambut Kewajiban Halal 2026, JIC Gelar Talk Show Edukatif untuk UMKM dan Masyarakat
Perempuan Tangguh: Memimpin di Tengah Krisis, Membangun Peradaban.
Memahami Peran Aktivis dan Gerakan Aktivisme di Indonesia
Pemkot Depok Terima Dukungan PT Tirta Asasta Depok untuk Program Sosial dan Lingkungan
Wali Kota Depok Sambut Dandim Baru, Apresiasi Program Ketahanan Pangan.