Pada tingkat yang lebih tinggi, dapat terjadi kerusakan permanen pada sistem saraf.
5. Berbahaya untuk Ibu Hamil dan Janin:
Wanita hamil dan janin berisiko lebih tinggi terkena dampak buruk CO.
Paparan CO selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan masalah perkembangan lainnya.
6. Sumber Tidak Terlihat dan Tidak Berbau:
Salah satu tantangan utama dengan CO adalah bahwa gas ini tidak dapat terlihat atau tercium.
Sehingga, seseorang mungkin tidak menyadari adanya paparan CO hingga gejala muncul, terkadang sudah pada tingkat yang berbahaya.
7. Kejadian Tidak Terduga:
Paparan CO dapat terjadi secara tidak terduga di rumah atau tempat-tempat tertutup lainnya.
Terutama jika terdapat kebocoran dari perangkat pembakaran seperti pemanas gas, kompor, atau cerobong asap yang tidak berfungsi dengan baik.
8. Efek Pada Kesehatan Jantung:
Kekurangan oksigen akibat paparan CO dapat memengaruhi kesehatan jantung.
Ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung, terutama pada individu yang sudah memiliki kondisi jantung yang mendasar.
Pencegahan dan Deteksi:
Untuk melindungi diri dari bahaya CO, penting untuk memiliki detektor CO di rumah, terutama di dekat tempat tidur dan ruangan tidur.
Periksa dan perawatan rutin peralatan pembakaran dan pastikan ventilasi yang baik di dalam ruangan.
Meskipun karbon monoksida dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan, upaya pencegahan dan kesadaran akan risiko dapat membantu melindungi diri dan keluarga.
Jika dicurigai paparan CO, segera keluar dari area yang tercemar dan cari bantuan medis segera.
Keselamatan dan pencegahan adalah kunci utama dalam menghadapi bahaya karbon monoksida.
Artikel Terkait
Menjaga Ginjal Tetap Sehat dengan 4 Minuman Berkhasiat
5 Makanan Rendah Gula yang Aman untuk Penderita Diabetes
Mengenal Tanda-tanda Jantung Bermasalah: Pentingnya Deteksi Dini untuk Kesehatan Jantung yang Optimal