Edisi.co.id - Bagi sebagian orang, obat nyamuk adalah senjata andalan untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk yang berpotensi menularkan berbagai penyakit.
Bentuknya pun beragam, mulai dari obat nyamuk bakar, elektrik, semprot, hingga produk berbahan alami.
Obat nyamuk bakar umumnya hadir dalam bentuk spiral. Saat dibakar, asap yang dihasilkan mengandung bahan aktif seperti pada produk Baygon Obat Nyamuk Bakar.
Baca Juga: Animasi Film Merah Putih: One For All Jadi Sorotan, Ketua PFN Singgung soal Proses Pembelajaran
Untuk versi elektrik, bahan aktif dilepaskan melalui pemanasan cairan atau mat, contohnya HIT Anti Nyamuk Elektrik.
Berbeda lagi dengan obat nyamuk semprot, yang menyebarkan bahan kimia langsung ke udara atau permukaan—misalnya Vape Aerosol.
Ada juga pilihan yang memanfaatkan minyak esensial dari tanaman, seperti minyak sereh, minyak kayu putih hingga lavender.
Di balik perbedaan bentuk dan cara kerja tersebut, ada sejumlah bahan aktif yang sering digunakan:
1. DEET (Diethyltoluamide)
Bahan aktif ini telah digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk mengusir serangga seperti nyamuk, kutu hingga lalat.
Bahan ini aman bila konsentrasinya di bawah 30 persen dan tidak dioleskan pada kulit yang terluka.
2. Picaridin
Picardin adalah bahan sintetis yang umum digunakan dengan konsentrasi 5-20 persen. Dalam jumlah tertentu, bahan ini dapat bekerja hingga 8-12 jam.
3. Permethrin
Artikel Terkait
Pesan Damai Ketum DPP Asperindo di Tengah Gejolak Sosial: Serukan Profesionalisme dan Jaga Persatuan Kesatuan Bangsa
Kisah Hidup Goh Cheng Liang, Pemilik Nippon Paint yang Kini Telah Wafat di Usia 98 Tahun
Mengenal sosok penulis Buku Detektif Terbaik, Sir Arthur Conan Doyle sosok Detektif yang Tak Lekang oleh Waktu
Anggap Tak ada Transparansi soal Royalti Lagu, Tompi Pilih Keluar dari WAMI: Jawabannya Ngak Masuk Akal Sehat
PFN Ramaikan Film Animasi indonesia, Pelangi di Mars Siap Tayang 2026