Puasa dan Implementasinya, Mendidik Pribadi Berakhlak Mulia

photo author
- Minggu, 2 April 2023 | 00:44 WIB
Remaja Masjid Al Barokah Komp. PWI Jaya, Cilebut Barat, Kec. Sukaraja, Kab. Bogor, melaksanakan Pesantren Kilat sebagai salah satu kegiatan di bulan Ramadhan tahun ini.
Remaja Masjid Al Barokah Komp. PWI Jaya, Cilebut Barat, Kec. Sukaraja, Kab. Bogor, melaksanakan Pesantren Kilat sebagai salah satu kegiatan di bulan Ramadhan tahun ini.

Edisi.co.id - Satu hal yang penting dari pelaksanaan ibadah, yaitu bagai mana implementasinya. Sebab, hasil akhir dari semua ibadah yang diajarkan Islam adalah untuk perbaikan akhlak.

Begitu pula dengan ibadah puasa, merupakan media pembelajaran menuju pribadi yang berakhlakul karimah. Karena itu, bulan Ramadhan juga disebut sebagai bulan pendidikan.  

Kalau kita kaji lebih jauh, ada beberapa nilai penting yang bisa dipetik dari pelaksanaan ibadah puasa. Nilai-nilai itu diharapkan akan tercermin dalam perilaku sehari-hari.

Baca Juga: Ambisi Minus Aspirasi, Catatan Atas Gagalnya Indonesia Menjadi Tuan Rumah U20

  • Disiplin

Puasa mengajarkan disiplin, dimana ada batasan waktu yang tegas mengenai apa yang boleh dan apa yang dilarang.

  • Kesabaran

Keharusan untuk tidak makan dan minum selama lebih dari 12 jam, menjadi ujian tersendiri bagi seseorang. Orang yang sabar di saat kenyang merupakan hal yang biasa, tetapi bersabar di saat lapar, luar biasa.

Baca Juga: DPR: Di Jabar Ketersediaan Pangan Aman, Harga Stabil dan Distribusi Lancar

  • Syukur

Di saat berbuka kita bisa merasakan betapa besar karunia Allah yang telah melimpahkan rezki berupa makan dan minuman, yang semua itu patut disyukuri.

Rasa lapar bisa menumbuhkan kesadaran betapa menderitanya orang miskin yang setiap hari sulit mendapatkan makanan. Kesadaran itu akan menumbuhkan solidaritas dan kepedulian kepada sesama terutama kaum dhuafa.

Baca Juga: Sinergisitas dan Penerapan Standar Menjadi Kunci Sukses Ekspor Pala Indonesia

  • Pengendalian diri

Kita dilatih untuk bisa mengendalikan diri, terutama tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya. Selama puasa kita dilatih untuk tidak menikmati makanan dan minuman milik sendiri, terlebih milik orang lain yang bukan hak kita. Bahkan kita dianjukan untuk memberikan sebagian hak kita kepada orang lain yang membutuhkan serta memperbanyak sedekah dll.

  • Kesederhanaan

Pembatasan makan dan minum juga secara tidak langsung mengajarkan hidup sederhana, membatasi konsumsi, dan tidak berlebih-lebihan.

Baca Juga: Sakit, Pj Gubernur Heru Budi Hartono Absen di Rapat Paripurna DPRD

  • Keikhlasan

Puasa yang merupakan ibadah “rahasia” dimana hanya diri kita dan Allah yang tahu. Dengan demikian, terlaksananya ibadah puasa  tergantung pada keikhlasan dari kita sebagai pelaksananya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asri Al Jufri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X