Edisi.co.id - Truffle, jamur yang langka dan mahal, terus menjadi incaran di seluruh dunia.
Jamur truffle termasuk dalam jenis ectomycorrhizal, yang hidup dengan menempel pada akar pepohonan tertentu sebagai "rumah" mereka.
Secara umum, truffle tidak bisa dibudidayakan secara mudah, meskipun beberapa negara terus berusaha mengembangkannya.
Hal ini menyebabkan harganya sangat tinggi di pasaran.
Truffle oil dan black truffle dapat dijual dengan harga puluhan juta rupiah.
Ini menunjukkan betapa langkanya truffle dan selalu diburu oleh para pecinta kuliner di seluruh dunia.
Jamur truffle ada dalam dua jenis, yaitu black truffle (Tuber melanosporum) dan truffle putih (Tuber magnatum).
Keduanya termasuk dalam divisi fungi Ascomycota dengan ordo Pezizales.
Secara umum, truffle memiliki bentuk bulat dengan ukuran sekitar 10 cm.
Warna truffle berubah menjadi hitam kecoklatan dengan bintik-bintik kecil saat matang.
Truffle hitam hanya bisa tumbuh di tempat yang gelap dan tidak bisa berkembang biak di ruang terbuka.
Jamur ini umumnya hidup di kedalaman 5-50 cm di sekitar pohon-pohon seperti pinus, oak, dan hazel.
Masa berkembang biak truffle adalah sekitar April hingga Juni di belahan bumi utara, dan bisa dipanen antara November hingga Maret.
Truffle telah populer sejak zaman kuno, terutama pada abad ke-20 SM.
Artikel Terkait
Budidaya Ikan Hias, Indonesia Care Bentuk Plasma Petani Ikan Hias
Jamur Merang Tetap Berpeluang
Sensasi Es krim jamur Tiram yang berkhasiat tingkatkan imun tubuh
Sate Jamur Tiram Bumbu Kecap, Ternyata Cocok Untuk Diet
Bujuk Instansi Produk Pertanian Tanah Air di AS, Indonesia Memiliki Kopi Hingga Keripik Jamur
Peluang Usaha Budidaya Lebah Madu
Pelatihan Budidaya Anggur, Peserta Berharap Semoga Anggur Menjadi Ikon Kota Depok Setelah Belimbing