Kata "truffle" berasal dari bahasa Latin "Tuber" yang berarti "membengkak" atau "benjolan".
Seiring waktu, pelafalan "Tuber" berubah menjadi "Tufer" dan menjadi asal mula nama truffle di berbagai negara.
Awalnya, orang tidak mengenal truffle oil.
Black truffle hanya digunakan sebagai bahan penyedap makanan.
Truffle dan truffle oil jarang digunakan pada Abad Pertengahan karena kelangkaannya.
Namun, Bartolomeo Platina mencatat perburuan truffle pada tahun 1481.
Popularitas truffle meningkat pada abad ke-18 ketika rempah-rempah dari Timur mulai ditinggalkan di Eropa.
Truffle oil mulai dikenal dan diminati, terutama oleh orang kaya.
Pada tahun 1780-an, truffle semakin populer di Paris dan sekitarnya.
Hanya orang kaya dan bangsawan yang bisa menikmati truffle sebagai makanan yang mahal.
Hingga saat ini, truffle tetap menjadi jamur yang mahal karena sulitnya perburuan dan keberadaannya yang langka.
Truffle pertama kali hadir di restoran mewah di Prancis dan menjadi makanan pilihan orang kaya.
Saat ini, truffle sangat terkenal sebagai hidangan mewah di beberapa negara Eropa seperti Kroasia, Prancis, Spanyol, dan Yunani.***
Artikel Terkait
Budidaya Ikan Hias, Indonesia Care Bentuk Plasma Petani Ikan Hias
Jamur Merang Tetap Berpeluang
Sensasi Es krim jamur Tiram yang berkhasiat tingkatkan imun tubuh
Sate Jamur Tiram Bumbu Kecap, Ternyata Cocok Untuk Diet
Bujuk Instansi Produk Pertanian Tanah Air di AS, Indonesia Memiliki Kopi Hingga Keripik Jamur
Peluang Usaha Budidaya Lebah Madu
Pelatihan Budidaya Anggur, Peserta Berharap Semoga Anggur Menjadi Ikon Kota Depok Setelah Belimbing