Jika kadarnya rendah, biasanya pasien bisa diberikan suplementasi testosteron.
Prof. Pradana menyampaikan beberapa kesimpulan diantaranya disfungi ereksi umumnya terjadi 10-15 tahun setelah onset diabetes.
Risiko ini semakin meningkat jika kadar gula darah tidak terkontrol. Kadar gula darah yang tidak terkendali membuat disfungsi ereksi semakin sulit untuk diterapi.
Oleh karena itu, sebaiknya pasien harus melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat dan mendapatkan tambahan terapi dari obat-obatan maupun terapi lainnya berdasarkan rekomendasi dari dokter untuk mencapai perbaikan fungsi seksual.***