artikel

Keluarga Kuat, Indonesia Maju

Kamis, 23 September 2021 | 17:34 WIB
Keluarga Kuat, Indonesia Maju ( Photo : BKKBN.go.id)

Oleh: Khairunnas

Sejak periode kedua pemerintahannya, Presiden Joko Widodo telah menggaungkan visi Indonesia Maju. Seluruh energi dan kebijakan pemerintah kemudian diarahkan untuk menyiapkan visi yang ditargetkan akan terwujud pada tahun 2045 itu, bertepatan dengan ulang tahun kemerdekan Republik Indonesia ke-100 tahun. Salah satu fokus kebijakan pemerintah untuk mencapai visi Indonesia Maju itu adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan mampu bersaing di era society 5.0.

Terwujudnya Indonesia Maju sejalan dengan insentif bonus demografi yang akan dinikmati oleh Indonesia pada periode yang sama. Menurut kajian para pakar demografi, pada tahun 2030-2045, Indonesia akan menikmati bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif 15-64 jauh lebih besar ketimbang usia tidak produktif (dibawah 15 tahun atau diatas 64 tahun). Diperkirakan, saat itu jumlah penduduk usia produktif Indonesia akan mencapai 64% dari total jumlah penduduk sekira 297 juta jiwa.

Periode bonus demografi membuka berbagai peluang dan kesempatan untuk mewujudkan Indonesia Maju. Saat itu, Indonesia akan memiliki berbagai potensi untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Merdeka, yaitu masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Diantara potensi tersebut adalah, Indonesia akan menjadi salah satu pasar terbesar di dunia, sehingga perannya akan sangat menentukan bagi kemajuan ekonomi dunia jika disertai dengan kualitas SDM yang berkualitas, menguasai teknologi, inovatif, dan produktif, serta memiliki kemampuan dalam mentransformasikannya ke sektor ekonomi dan pembangunan.

Baca Juga: Anak Usia 12 Tahun Sudah Boleh Masuk Mall

Namun, bonus demografi bisa ibarat “pedang bermata dua”. Di satu sisi merupakan keuntungan jika Indonesia berhasil mengkapitalisasikannya, tetapi sebaliknya akan menjadi “bencana” jika kualitas manusia Indonesianya tidak disiapkan dengan baik. Akibatnya, meski memiliki jumlah penduduk usia produktif yang sangat tinggi, tetapi karena tidak berkualitas dan produktivitasnya sangat rendah, maka SDM Indonesia akan sulit bersaing di pasar tenaga kerja, sehingga angka pengangguran terbuka akan tinggi.

Oleh karena itu, Indonesia harus mengantisipasi kondisi tersebut, dengan membangun SDM yang berkualitas dan mampu bersaing di era revolusi sosial 5.0. Seluruh komponen bangsa harus bersinergi dan berkomitmen untuk menjadikan Indonesia Maju. Salah satu pilar penting dalam membangun SDM unggul itu adalah keluarga. Peran keluarga sangat penting dalam menyiapkan generasi masa depan bangsa agar mampu bersaing dan berkiprah untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur.

Model keluarga yang harus dibangun di Indonesia telah dituangkan dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 dengan berbagai produk hukum turunannya. Dalam pasal 1 disebutkan bahwa perkawinan adalah “ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Lebih lanjut dalam Buku Pokok-Pokok Hukum Perdata dijelaskan tentang definisi perkawinan sebagai berikut: ‘Perkawinan ialah pertalian yang sah antara seorang lelaki dan seorang perempuan untuk waktu yang lama.” (Subekti, 1985: 23). Pakar hukum Wirjono Projodikoro menyebut perkawinan sebagai hubungan hukum antara seorang pria dengan seorang wanita, untuk hidup bersama dengan kekal yang diakui negara (Sumiarni, 2004: 4).

Dengan demikian jelas sudah bahwa tujuan dan konsep pernikahan itu sangat mulia, yaitu membangun sebuah keluarga yang bahagia, tempat dimana anak-anak tumbuh dan dibesarkan menjadi generasi yang berkualitas. Menikah bukan sekedar penyaluran hasrat manusia dengan cara-cara yang terhormat, apalagi jika dimaknai semata-mata sebagai penyaluran hasrat seksual belaka. Pernikahan memiliki makna sosial sekaligus spiritual. Pernikahan bukan sekedar penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan kepatuhan terhadap norma-norma ketuhanan, tetapi juga sebagai langkah awal untuk membangun masa depan bangsa dengan menyiapkan generasi yang unggul dan berkualitas. Mari kita bangun keluarga yang kuat, untuk mewujudkan Indonesia Maju* Bekerja di BKKBN/Dosen STIE Dewantara

 

Tags

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB