artikel

Apa Yang Terjadi Jika Anda Meledakkan Sebuah Bom Nuklir di dalam Palung Mariana?

Jumat, 21 Januari 2022 | 11:17 WIB

Edisi.co.id - Apa yang akan terjadi jika kita meledakkan bom nuklir paling kuat ke titik paling dalam di samudra? Tentu saja, tsunami setinggi ratusan meter akan menghancurkan kota pesisir, gempa bumi akan meratakan negara-negara, gunung berapi baru akan membawa musim dingin nuklir Atau mungkin bumi akan terpecah belah? Atau terlempar dari orbit?

Hampir. Saat ini, titik terdalam di bumi adalah di dalam Palung Mariana. Palung Mariana adalah lembah yang sangat dalam tepat diantara dua titik lempeng tektonik yang terlihat seperti gunung yang terbalik. Kedalaman palung ini mencapai 11 Kilometer, hampir tiga kali lebih dalam dari kuburan gelap kapal Titanic.

Itu adalah salah satu tempat terakhir manusia untuk dieksplorasi. Gelap gulita dan dibawah ratusan kali tekanan atmosfir, adalah tempat yang relatif murni, berkat ketiadaaan manusia. Sebuah tempat yang bagus untuk uji nuklir kita. Kita akan menggunakan bom nuklir paling kuat yang pernah diledakkan,
RDS-220 Hydrogen Bomb atau Tsar Bomba.

Baca Juga: H. Imam Musanto Isi Kajian Pentingnya Menuntut Ilmu Agama di Balwan Depok

Ledakan yang ditimbulkan sangatlah hebat, sehingga gelombang kejutnya mengelilingi bumi tiga kali, dan awan jamurnya membentang setinggi 56 kilometer ke udara. Gelombang Kejut yang ditimbulkan cukup kuat untuk menghancurkan apapun dalam radius seribu kilometer persegi, bola api yang ditimbulkan cukup panas untuk membakar puing-puing.

Bom seperti ini melepaskan energi yang sangat besar dalam sekali ledakan, bahkan dapat mendidihkan sebuah danau. Dan jika kita meledakkan sebuah bom nuklir di dalam Palung Mariana, itulah yang akan terjadi. Mari kita tarik pemicunya. Dalam beberapa mikrosekon pertama, bahan bakar nuklir mengalami reaksi berantainya dan meledak dengan kekuatan sebesar 50 megaton TNT.

Sebuah cahaya yang membutakan mata, menerangi kegelapan dari Palung Mariana untuk pertama kalinya dalam sejarah. Suhu dari ledakan menimbulkan rongga , gelembung berapi dari uap air, inti atom radioaktif, dan sisa-sisa dari ikan yang tak beruntung. Gelembung itu berkembang sangat cepat karena menguapkan air disekitarnya.

Tekanan dari gelembung tersebut sangat besar, menekan keluar layaknya tidak ada halangan apapun. Mengirim gelombang kejut yang akan dideteksi oleh stasiun seismik dan paus-paus di seluruh dunia. Dan setelah itu, segera setelah gelobang itu muncul, gelombang tersebut akan berhenti.

Baca Juga: Seorang Pria Hilang Saat Melewati Sungai

Di atas permukaan Bumi, bola api ini bisa berkembang sampai 10 kilometer segera setelah diledakkan, disaat atmosfir tidak dapat melakukan perlawanan apapun untuk menahannya. Tapi tekanan di dasar Palung Mariana sangatlah besar. Dengan 11 kilometer kedalaman air diatas kepala,
didalam Palung Mariana bagaikan ditumbuk oleh penekan hidrolik dari segala arah.

Disini, satu detik setelah detonasi, gelembung kita mempunyai lebar satu kilometer, dan anehnya, gelembung tersebut mulai mengecil. Gelembung tersebut memuaikan dirinya sendiri, kehilangan tekanan disaat terjadinya pembengkakan, sampai air menekannya kembali. Tarik ulur dalam perang antara gelembung kematian yang berapi dan air, maju mundur beberapa kali, gelembung tersebut mengecil sampai akhirnya kalah.

Tekanan disekitar terlalu tinggi, dan air disekitarnya mulai menekan gelembung tersebut. Gelembung tersebut berubah menjadi seperti awan jamur bawah laut
dan gelembung tersebut mulai hancur menjadi gelembung-gelembung kecil yang panas dan radioaktif melayang keatas. Dan setelah ledakan hebat kita maik ke permukaan, gelembung tersebut tidak mengakibatkan apapun.

Hanya sebuah gelombang kecil, dan sebuah gelembung radioaktif yang hangat di lautan Pasifik. Tidak ada tsunami yang akan menghanyutkan Jepang atau California, meskipun kapal dan paus di area tersebut mungkin akan mengalami masa yang buruk. Ledakan radoaktif yang tersisa akan dihanyutkan oleh larutan Pasifik dalam beberapa hari, meskipun ada sedikit air radioaktif dan garam yang berhasil melayang ke atmosfir dimana air tersebut akan menguap ke awan dan diturunkan lagi melalui hujan.

Baca Juga: Prinsip Ekuilibrium

Bahkan jika angin dari ledakan tersebut mengarah langsung ke Filipina, yang paling buruk mungkin akan terjadi di lautan. Tapi yang jelas, bahaya yang sebenarnya datang dari pemicu ledakan gempa bumi dan gunung api, kan? Bahkan jika kita meledakkan bom di dalam palung tepat dimana lempeng tektonik bersentuhan, mungkin tidak.

Halaman:

Tags

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB