Edisi.co.id-Di Spanyol, Bangsa Moor menikah dengan berbagai bangsa, termasuk penduduk Spanyol-Muslim dan memerintah dengan keadilan. Orang-orang Kristen dan Yahudi diperlakukan baik.
Mereka punya hak yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga beberapa dari mereka banyak yang menduduki jabatan penting di pemerintahan, bahkan ada pula yang memeluk agama Islam.
Mereka pun diizinkan untuk bekerja, melayani tentara, mengelola tanah, bahkan diberi kebebasan menjalankan ajaran agamanya masing-masing.
Di bawah pemerintahan bangsa Moor, perekonomian Spanyol menjadi makmur. Mereka maju dalam perdagangan dan pertanian, mengembangkan seni, memberikan kontribusi berharga bagi ilmu pengetahuan, dan menjadikan Cordoba sebagai kota peradaban di Eropa.
Baca Juga: Kepo Tentang Maroko, Ibnu Batuta, Tariq bin Ziyad Hingga Ustadz Abdul Somad
Dalam dua dekade, mayoritas penduduk Andalus, yang sebagian besar orang Kristen, menerima Islam yang memberikan jaminan keamanan dan perdamaian, serta kebebasan beragama di bawah kekuasaan Muslim.
Selama masa pemerintahan Abdur-Rahman (755-788) bangsa Moor mulai membangun peradaban Islam, seperti halnya di Damaskus dan Bagdad. Madinat al-Zahra (dibangun selama 40 tahun) di Cordoba, menjadi salah satu keajaiban dunia pada masa itu, sebuah kompleks istana yang megah, yang dijadikan sebagai tempat tinggal Khalifah.
Pada abad ke-10, jumlah penduduk Cordoba mencapai 500 ribu. Menurut sejarah, kota ini memiliki 700 masjid, 60 ribu istana, dan 70 perpustakaan yang menyimpan lebih dari 500 ribu manuskrip. Cordoba juga memiliki sekitar 900 pemandian umum dan jalanannya dihiasi lampu, kota pertama di Eropa yang mempunyai lampu jalanan.
Selama hampir delapan abad, di bawah kekuasaan bangsa Moor, Spanyol menjadi negara percontohan yang beradab.
Di Cordoba, seni, sastra, dan ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya. Matematika, astronomi, botani, sejarah, filsafat, dan hukum juga menjadi ilmu pengetahuan yang berkembang di Spanyol.
Selain itu, kecermerlangan Granada menjadi inspirasi bagi Eropa, terutama dalam hal pengetahuan. Kala itu bangsa Eropa masih buta huruf, tidak bisa membaca dan menulis, termasuk raja-rajanya.
Sementara seorang Sultan dari bangsa Moor sudah memiliki perpustakaan pribadi dengan enam ratus ribu buku. Begitu juga di Cordoba, sudah memiliki 800 sekolah umum. Anak-anak Petani yang paling pun mendapat layanan pendidikan dari pemerintahan bangsa Moor yang berkuasa saat itu.
AKHIR BANGSA MOOR
Bangsa Moor di Spanyol mulai melemah akibat pertikaian internal dan serangan dari kerajaan-kerajaan Kristen yang tak henti-hentinya. Sedikit demi sedikit, kekuatan bangsa Moor mengalami kemunduran dimulai dari Spanyol Utara.
Akibatnya, jutaan bangsa Moor meninggalkan Spanyol membawa harta benda mereka. Sementara itu, raja-raja Eropa merebut kembali Toledo, Cordoba, dan Sevilla.
Pada abad ke-11, perlawanan orang Spanyol Kristen di bawah Alfonso VI, mengambil kembali Toledo.