artikel

Peluang Usaha Kerajinan Bambu dari Kabupaten Jember

Sabtu, 31 Desember 2022 | 22:49 WIB
Harga sebatang bambu tak seberapa dibandingkan pendapatan yang diperoleh setelah bambu itu diolah menjadi produk kerajinan yang indah.

 

Edisi.co.id - Banyak potensi lokal yang bisa dikembangkan sehingga bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Salah satu potensi tersebut yaitu tanaman bambu yang banyak tumbuh di berbagai daerah di Indonesia. Sayangnya baru sebagian kecil masyarakat yang secara sungguh-sungguh memanfaatkannya.

Kisah sukses warga Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, patut menjadi contoh. Keterampilan dan kreativitas mereka dalam mengolah bambu ini telah mampu menjadi sumber pendapatan sebagian besar warganya. Tentu tidak cukup hanya bermodal kreativitas, tetapi juga ketekunan dan kerja keras yang  berkelanjutan.

Berbagai produk kreatif bisa dibuat dari sebatang bambu, mulai dari peralatan rumah tangga, hingga  produk seni yang menarik dan bernilai ekonomis tinggi. Meskipun sekarang sudah banyak produk berbahan plastik, namun produk berbahan alami ini tetap banyak peminatnya. Malahan sekarang ada kecenderungan produk berbahan alami ini makin dicari karena terbukti lebih unggul dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Peluang Usaha Kerajinan Gerabah

Adalah Jumiati Wiwik Diawati, salah seorang pengrajin yang telah menikmati hasil olahan bambu ini. Sebagai daerah penghasil bambu sekaligus sentra kerajinan bambu, sudah lama Jumiati bersama kelompoknya menekuni usaha kerajinan ini. Berbagai produk bisa mereka buat mulai dari keranjang, rantang, tempat toples, tempat sampah, hiasan lampu, kotak tisu, pengantar lamaran, dll.

Sepanjang hari Jumiati yang memulai usaha ini sejak sekitar 10 tahun lalu, selalu sibuk membuat berbagai produk baik berupa produk-produk yang sudah rutin dia buat maupun produk berdasarkan pesanan. Menurutnya, proses pembuatan berbagai produk itu tidak terlalu sulit, hanya membutuhkan ketelitian dan ketekunan. Proses penganyaman dimulai dengan pembuatan pola, kemudian dirangkai sesuai pola tersebut.

Untuk menjual produknya, Jumiati memasarkannya secara online terutama melalui FB dan WA. Dia juga sudah memiliki jaringan reseller yang sangat membantu dalam pemasaran. Dia juga bergabung dengan berbagai komunitas pengusaha di daerahnya. Para pelanggannya dating dari berbagai daerah baik dari  Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, hingga Lombok. “Kedepan saya akan terus memperluas jaringan pemasarannya melalui marketplace,” ujar Jumiati yang sejak tahun 2018 sudah aktif di kelompok binaan  PNM Mekaar ini.

Baca Juga: Peluang Usaha Kerajinan Payung Tradisional Tasikmalaya

Jumiati merasa bangga bisa mandiri secara ekonomi dan bisa membantu meringankan tugas suaminya dengan pendapatan rata-rata Rp 5 juta per bulan. Dia juga senang setiap hari bisa bersilaturahmi dengan ibu-ibu sesama pengusaha. ***

Tags

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB