Gajah juga telah menunjukkan perhatian pada spesies lain. Satu gajah pekerja menolak menancapkan batang kayu ke lubang tempat seekor anjing sedang tidur, dan jika gajah menemukan manusia yang terluka, mereka terkadang menjaga dan dengan lemah lembut membuatnya nyaman menggunakan belalai.
Baca Juga: Yayasan Baiturahman Ancol Berikan Beasiswa Digital Marketing
Di sisi lain, serangan gajah atas desa manusia biasanya terjadi tepat setelah perburuan liar dan penyisihan besar-besaran, yang menegaskan balas dendam disengaja. Jika kita mempertimbangkan semua bukti ini, beserta fakta bahwa gajah adalah salah satu dari sedikit spesies yang dapat mengenali diri mereka sendiri di cermin, akan sulit menyangkal bahwa gajah adalah makhluk yang sadar, cerdas, dan memiliki emosi.
Sayangnya, perlakuan manusia pada gajah tidak mencerminkan hal ini, karena gajah terus menderita akibat perusakan habitat di Asia, perburuan gading di Afrika, dan salah perawatan dalam kurungan di seluruh dunia. Dengan memahami gajah saat ini dan apa yang terus mereka ajarkan kepada kita tentang kecerdasan hewan, maka akan semakin penting untuk menjamin
Artikel Terkait
22 Kg Organ Hewan Kurban Tak Layak Konsumsi di Jakarta Pusat Dimusnahkan
Idris Berpesan Soal Pengorbanan Ditengah Pandemi Covid-19 Saat Tinjau Penyembelihan Hewan Kurban
LinkAja Bersama Dompet Dhuafa Berbagi Hewan Kurban, Menyambut Hari Raya Idul Adha 1442H
298 Hewan Liar Berhasil di Evakuasi Damkar Sepanjang Tahun 2021
Petugas Tangkap Ular Piton Pemangsa Hewan Ternak Warga Di Kotawaringin
Bisakah Hewan Memprediksi Datangnya Bencana Alam?