Baca Juga: Alasan agar Hidup tidak Susah, Ibu di Brebes Aniaya Anak Hingga ada yang Tewas
Peristiwa Brebes merupakan salah satu bentuk ujian dari ketahanan sebuah keluarga. Rumah tangga dirajut untuk mewujudkan impian dua insan berlainan jenis. Membesarkan anak, mendidiknya, memiliki rumah yang layak, dan punya penghasilan yang cukup, merupakan impian setiap pasangan. Namun faktanya, tidak semua keluarga dapat mewujudkan hal tersebut. Selalu saja ada permasalahan yang dihadapi pasangan dalam mewujudkan impian tersebut, sehingga sering berujung perceraian, bahkan menyebabkan peristiwa tragis seperti yang dilakukan Kanti.
Kerapuhan rumah tangga ini, harus menjadi pelajaran bagi setiap pasangan, baik yang telah menikah maupun yang akan menikah. Keluarga harus dibangun dengan pondasi yang kokoh, ketika keduanya benar-benar telah siap untuk mengharungi bahtera rumah tangga, suka maupun duka.
Menyiapkan pasangan yang tangguh kini menjadi salah satu program yang sedang digerakkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Bekerjasama dengan Kementerian Agama, BKKBN telah meluncurkan program pendampingan, konseling dan edukasi bagi calon pengantin. Dengan harapan, mereka lebih siap ketika mengharungi kehidupan rumah tangga.
Pendampingan bagi calon pengantin, seyogyanya tidak hanya dari sisi kesehatan. Tetapi perlu juga pemahaman tentang kesiapan secara ekonomi dan mental psikologi.
Kehidupan setelah menikah tentu berbeda ketika kita masih sendiri. Ada tanggung jawab yang harus kita jalankan ketika sudah berumah tangga. Setelah menikah, apalagi jika sudah memiliki anak, maka semakin banyak pula tanggung jawab yang harus kita laksanakan.
Menyiapkan calon pengantin agar matang dan tangguh dalam mengharungi bahtera rumah tangga menjadi program prioritas nasional untuk menyelamatkan masa depan generasi bangsa. Sebab, berhasil atau tidaknya pembangunan generasi masa depan bangsa, tergantung pada ketahanan dan ketangguhan keluarga, tempat dimana anak-anak Indonesia tumbuh.
Memperkuat ketahanan keluarga adalah langkah strategis yang telah diambil pemerintah. Namun program ini harus melibatkan lintas sektor agar keluarga yang benar-benar tangguh dapat diwujudkan. Selain itu, program yang dilaksanakan jangan hanya bersifat seremonial, tetapi juga harus menyentuh persoalan utama.
Pemerintah harus menyiapkan wadah bagi setiap keluarga untuk mencari solusi masalah rumah tangga. Selain itu wadah ini juga harus menjadi sarana untuk memulihkan diri dari beban stres pasangan suami istri. Oleh karena itu, saya mengusulkan adanya Rumah Konseling Keluarga, sebagai tempat konsultasi bagi setiap keluarga untuk mencari solusi rumah tangga.
Melalui Rumah Konseling Keluarga, kita bisa memerkuat ketahanan keluarga Indonesia. Dengan demikian, kita berharap tidak akan ada lagi Kanti-Kanti yang lain. Semoga...
(Penulis: Khairunnas)
Artikel Terkait
Pemerintah Cegah Stunting Melalui Tim Pendamping Keluarga
Sinergitas BKKBN dan KUA Untuk Program Konseling Pranikah