Tujuan individual banyak dipengaruhi oleh kepribadian, latar belakang sosial, tingkat pendidikan, tingkat ambisi serta komitmen yang bersangkutan terhadap nilai-nilai yang dianutnya.
Meskipun memiliki perbedaan yang jelas, ketiga tujuan di atas tidak bisa dipisahkan. Setiap orang harus mampu menjaga keharmonisan antara ketiganya. Tidak boleh ada pertentangan atau kontradiksi.
Tujuan spiritual hanya bisa terwujud jika kita dapat mencapai tujuan sosial dan tujuan individual secara bersamaan.
Menentukan tujuan sendiri dan berusaha untuk mewujudkannya merupakan langkah terbesar yang bisa dilakukan oleh seseorang dalam rangka menjadikan kehidupannya lebih berarti.
Namun, bukan berarti kita tidak boleh menerima pendapat dan memanfaatkan pengalaman orang lain dalam menentukan sejumlah tujuan hidup kita. Kita boleh saja berdiskusi dan berbincang dengan sahabat atau kerabat guna menetapkan tujuan kita. Namun keputusan akhir harus tetap di tangan kita.
Dalam menetapkan tujuan, kita bisa melakukan langkah-langkah berikut agar lebih terarah dan terukur. Pertama, buatlah tujuan-tujuan yang membuat kita merasa tertantang, tetapi yakin dapat mewujudkannya. Tujuan yang realistis, akan membuat kita berusaha mengerahkan segala potensi dan kemampuan untuk mewujudkannya.
Oleh sebab itu, jauhilah tujuan-tujuan yang tidak dapat diwujudkan, atau tujuan-tujuan yang telah diketahui sebelumnya bahwa kita tidak mungkin dapat mewujudkannya.
Tujuan yang realistis bukan berarti harus kecil. Beberapa pakar pengembangan diri justru menganjurkan kita untuk membuat tujuan yang besar (big goals). Dengan membuat tujuan yang besar, kita akan tertantang untuk mewujudkannya. Kalau pun tidak berhasil, paling tidak kita sudah berusaha melakukannya.
Kedua, tuliskan tujuan-tujuan kita di secarik kertas. Penulisan akan membantu kita menentukan apa yang kita inginkan dalam bentuk yang lebih jelas. Selain itu, kalau kita hanya memikirkannya saja tanpa menuliskannya, dikhawatirkan sewaktu-waktu ide kita akan hilang dan terlupakan. Menulis tujuan di secarik kertas juga akan membuat kita lebih berkomitmen untuk mewujudkannya.
Setiap saat kita bisa membaca tujuan yang telah kita tuliskan tersebut. Memori kita akan terus mengingatnya, sehingga ke mana pun kita pergi kita akan tetap mengingat tujuan tersebut.
Ketiga, tentukan batas-batas tujuan dengan syarat dapat diukur atau dikategorikan. Menentukan syarat dan ukuran dari sebuah tujuan memang tidak mudah. Misalnya, kita tidak bisa menentukan ukuran untuk menjadi pelajar yang sukses atau seorang bapak yang baik.
Namun, untuk mencapai tujuan seperti lulus dengan nilai terbaik atau bekerja di perusahaan favorit bisa kita tentukan. Kita bisa menetapkan berapa nilai yang ingin kita raih atau perusahaan mana yang akan kita tuju.
Keempat, seimbangkan antara tujuan pribadi, keluarga, pendidikan, dan karir. Kesuksesan yang ideal adalah kesuksesan yang berhasil menyeimbangkan keberhasilan dalam berbagai aspek. Kita harus mampu menyeimbangkan kesuksesan dalam bidang pendidikan dengan kesuksesan di bidang pekerjaan.
Namun semua kesuksesan itu harus dibingkai oleh kesuksesan yang paling utama yaitu kesuksesan spiritual.
Kelima, buat tujuan-tujuan kita secara luwes. Seiring berjalannya waktu, tujuan-tujuan kita bisa saja mengalami perubahan. Sebagai manusia, kebutuhan dan nilai-nilai yang kita yakini tentu saja terus berkembang.