Oleh : Khairulloh Ahyari
Judul tulisan ini agak berat. Padahal isinya biasa saja. Tapi sengaja saya pilih supaya benderang apa yang saya maksud.
Bahwa kita bisa menjadi pemeluk agama secara utuh, dan pada saat bersamaan kita utuh sebagai warga Indonesia.
Kita menjadi muslim secara utuh, dan sekaligus menjadi Indonesia secara utuh. Dan itu terjadi, justru karena dilindungi, bahkan diwajibkan oleh negara.
Baca Juga: Buat Mural PAUD, Kolaborasi Jabar Bergerak Depok Makin Kereen
Seorang kawan awalnya sinis kalo saya berbicara tentang pentingnya mengajak anak muda mengamalkan Pancasila.
Kami sering berdiskusi. Tentang berbagai tema. Dia fasih dengan dalil kitab suci sebagai pijakan argumentasi.
Saya dengan kutipan-kutipan aturan dan perundang-undangan. Tidak ada pertentangan.
Pagi sampai siang ini, Rabu 31 Agustus 2022 saya diminta menjadi penguji seleksi PKU MUI Depok. PKU adalah Pendidikan Kader Ulama Majelis Ulama Indonesia Kota Depok.
Saya diminta oleh panitia untuk wawancara calon peserta tentanf wawasan keumatan dan wawasan kebangsaan.
Baca Juga: MTQ Tingkat Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Berlangsung Meriah
Materi lain yang diujikan adalah bahasa arab dan kitab kuning, al Quran, serta wawasan ke-MUI-an. Dengan penguji berkompeten di bidangnya.
Kami melakukan wawancara kepada 58 calon peserta tentang wawasan kebangsaan. Alhamdulillah semua memiliki pandangan cukup baik.
Mereka semua sepakat bahwa kitab suci, ajaran agama, dan Pancasila bersesuaian. Nasionalisme, kebangsaan, dan cinta tanah air satu tarikan nafas dengan semangat keislaman.
Artikel Terkait
Literasi Digital Kunci Keberhasilan Pendidikan Nasional
Foto: Intip Keseruan Siswa SMP PCI Tadabur Alam di Kebun Raya Cipanas