Muktamar Amul Huzni untuk Para Syuhada Pandemi

photo author
- Selasa, 20 September 2022 | 18:52 WIB
(Ilustrasi) Pemakaman jenazah terpapar Covid-19 dengan protokoler kesehatan - Foto: Henry Lulmanul Hakim
(Ilustrasi) Pemakaman jenazah terpapar Covid-19 dengan protokoler kesehatan - Foto: Henry Lulmanul Hakim

Oleh: Ihsan Setiadi Latief

Edisi.co.id, Jakarta - Diantara hiruk pikuk Muktamar selain soal bursa Caketum, membahas Qanun Asasi Qanun Dakhili (AD ART), Program Jihad/Kerja, Bayan/Rekomendasi Muktamar, jangan lupakan pula para syuhada covid 19. Dua tahun kemarin merupakan tahun duka cita (amul huzni) khususnya bagi keluarga besar Jam'iyyah Persatuan Islam dan umumnya bagi bangsa Indonesia.

Di semua level, kegiatan tatap muka, dan berkumpul secara langsung di jami'iyyah Persatuan Islam dan Bagian Otonom, ditunda, dibatasi, sampai dibatalkan, Hampir semua jenis kegiatan (rapat, pengajian, ngantor dll dilakukan secara daring) sampai Muktamar XVI kali ini ditunda dua kali, selama dua tahun, menunggu sampai Pandemi melandai. Muktamar Persatuan Islam dan Bagian Otonom (Persistri, Pemudi dan Himi Persatuan Islam)  kali ini tak berlebihan didekasikan khusus bagi syuhada pandemi.

Entah berapa banyak kader terbaik yang wafat di lingkungan Jam'iyyah Persatuan Islam dan Bagian Otonom karena ada yang terbuka dan menerima taqdir Allah, ada yang menutupi dengan berbagai pertimbangan. Hanya terbaca ucapan dan doa ta'ziyah yang mengalir hampir setiap hari silih berganti lewat gadget whatsapp group dan media sosial lainnya tanpa bisa bertaziyah secara langsung. Apalagi di awal pandemi kita semua bingung harus melakukan apa dan bagaimana terhadap situasi yang tidak menentu saat itu. 

Baca Juga: PERSIS Kaltara Utamakan Anggota Dewan Hisbah KH. Aceng Zakaria dan Ulama Muda KH. Jeje Zaenudin Pimpin PERSIS

Anggota, Tasykil/pengurus, dan simpatisan. Santri, para guru, ustadz, Kiyai, pergi mendahului kita. Suami kehilangan istri, istri kehilangan suami, orangtua kehilangan anak, anak kehilangan orangtua. Semoga Allah merahmati dan mengampuninya..aamiin ya robbal aalamiin.

Kita bisa bermuktamar karena mereka, kematian akibat Pandemi Covid-19 bukanlah aib, insya Allah syahid sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw:

 أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تَعُدُّونَ الشَّهِيدَ فِيكُمْ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ قَالَ إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ قَالُوا فَمَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ قَالَ ابْنُ مِقْسَمٍ أَشْهَدُ عَلَى أَبِيكَ فِي هَذَا الْحَدِيثِ أَنَّهُ قَالَ وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ (رواه مسلم)

“Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah saw bersabda: Apa yang dimaksud orang yang mati syahid di antara kalian? Para sahabat menjawab, Wahai Rasulullah, orang yang mati terbunuh karena berjuang di jalan Allah itulah orang yang mati syahid. Beliau bersabda: Kalau begitu, sedikit sekali jumlah ummatku yang mati syahid. Para sahabat berkata, Lantas siapakah mereka wahai Rasulullah?

Baca Juga: Anak Jamintel yang Tewas Kecelakaan Dimakamkan Hari Ini di Jakarta

Beliau bersabda: Barangsiapa terbunuh di jalan Allah maka dialah syahid, dan siapa yang mati di jalan Allah juga syahid, siapa yang mati karena suatu wabah penyakit juga syahid, siapa yang mati karena sakit perut juga syahid. Ibnu Miqsam berkata, Saya bersaksi atas bapakmu mengenai Hadits ini, bahwa beliau juga berkata, orang yang meninggal karena tenggelam juga syahid” (HR. Muslim)

Hadits di atas diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya, kitab al-Imarah, no. 3631; Ibnu Hibban dalam Shahih-nya no. 3244; Ibnu Majah dalam Sunan-nya, no. 2801 dengan kualitas shahih dan At-Tirmidzi dalam Sunan-nya no. 1019 dengan kualitas shahih.

Photo di lokasi makam ayah mertua alm seorang anggota Persis di daerah, penulis bisa merasakan sendiri kebesaran Allah SWT. Bahwa kehendak-Nya adalah mutlak, bahwa segalanya milik-Nya.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X