Jejak Langkah Islam Di Depok: Pajajaran Ketemu Portugis (Part 2)

photo author
- Rabu, 12 Oktober 2022 | 21:27 WIB

Edisi.co.id - Portugis mengirimkan pasukannya ke Pajajaran yang terdiri dari tujuh orang yang diberi wewenang penuh untuk mengadakan perundingan dengan prabu Siliwangi. Perwakilan Portugis dipimpin oleh tome fires (prasasti tugu).

Dari Sunda kelapa dua rombongan Portugis melanjutkan perjalanannya menuju pakuan mengikuti aliran sungai Ciliwung selama 2 hari pelayaran (tome fires oleh Alfonso).

Menurut hasil penelitian MA. Selimun dan Mukhtar kala kedalaman sungai Ciliwung disebabkan karena adanya bendungan di Bogor yang mengalirkan sebagian besar air Ciliwung untuk mengairi sawah di wilayah Cibinong dan juga debit air di hulu sungai Ciliwung (gunung megamendung) sudah berkurang jauh karena hutannya sudah tidak ada.

Baca Juga: Jejak Langkah Islam Di Depok: Pajajaran Ketemu Portugis

Menurut cerita rakyat, jimat layang salaka Domas, sunan Ambu yang akan menyelamatkan Pajajaran dari wabah penyakit turunnya di kedung Waringin (Bojonggede).

Kedungwaringin wilayah kerajaan kecil muara beres yang dirajai oleh prabu surawisesa.

Yang dimaksud dengan sunan Ambu dalam cerita rakyat ini yaitu Portugis yang akan menyelamatkan Pajajaran dari ancaman Demak/Cirebon.

Jadi diterimanya rombongan Portugis itu oleh prabu Siliwangi lokasinya di kerajaan muara beres.

Baca Juga: Ketua MUI: Hasil Kajian Mudzakarah Nasional RUU KUHP akan Disampaikan ke Pemerintah

Perundingan Portugis dengan penjajahan yang dilaksanakan di Pakuan (ibukota Pajajaran) menghasilkan keputusan:

1. Portugis akan membuat benteng lengkap dengan persenjataan di pelabuhan Sunda kelapa.

2. Pajajaran wajib menjual hasil buminya kepada Portugis berupa lada dan asam setiap tahunnya 20 kapal.

Bagi Demak kalau Portugis berpengaruh di Sunda kelapa dan Banten berarti mematikan Armada niaga Demak untuk keluar masuk melalui selat Sunda.

Hal ini tidak boleh terjadi satu-satunya jalan Sunda kelapa dan Banten harus dikuasai terlebih dahulu sebelum Portugis membuat benteng di Pajajaran.

Inilah awal peperangan antara Cirebon yang dibantu Demak dengan motif demi kepentingan ekonomi bukan motif agama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X