Edisi.co.id - Makan bersama merupakan salah satu ajaran Rasulullah SAW yang penuh keberkahan. Bahkan ada keutamaan dari makan bersama dalam satu nampan.
Makan bersama dalam satu nampan sudah menjadi tradisi dalam budaya Arab. Namun, hal tersebut tidak hanya populer di Arab saja, melainkan di Indonesia juga.
Biasanya makan bersama dalam satu nampan ini kerap dilakukan oleh para santri dan santriwati di pesantren. Kebiasaan makan tersebut dikenal dengan istilah mayoran.
Baca Juga: Bolehkah Kita Makan Makanan yang Sudah Dicium Oleh Kucing?
Makan bersama itu jika disamakan dengan tradisi Indonesia, tidak jauh berbeda dengan ngeliwet yang berasal dari Jawa Barat. Ketika ngeliwet, para masyarakat akan duduk lesehan mengitari makanan dan makan bersama.
Rupanya makan bersama dalam satu wadah ini pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan tercatat dalam sebuah hadits yang datang dari sahabat Wahsyi bin Harb dan diriwayatkan oleh Abu Dawud:
"Bahwasannya para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, '(Mengapa) kita makan tetapi tidak kenyang?'' Rasulullah balik bertanya, 'Apakah kalian makan sendiri-sendiri?'
Mereka menjawab, 'Ya (kami makan sendiri-sendiri)'. Rasulullah pun menjawab, 'Makanlah kalian bersama-sama dan bacalah basmalah, maka Allah akan memberikan berkah kepada kalian semua'," (HR. Abu Dawud)
Artikel Terkait
Bagaimana Malaikat Munkar dan Nakir Menanyai Manusia Secara Bersamaan Dalam Satu Waktu Dengan Jumlah yang Tida
Bolehkah Dalam Islam Minum Alkohol Walau Tidak Sampai Mabuk?
Bolehkah Kita Makan Makanan yang Sudah Dicium Oleh Kucing?