Edisi.co.id - Negara kita sangat kaya akan sumber daya alam berupa berbagai jenis tumbuhan, yang apabila diolah bisa menjadi komoditas yang menguntungkan. Salah satunya yaitu tanaman purun yang banyak tumbuh di rawa-rawa atau tepian danau. Daun purun bisa dianyam menjadi tikar dan berbagai jenis kerajinan lainnya yang bernilai ekonomis tinggi.
Peluang itu pula yang dimanfaatkan oleh Maymunah, warga Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Sejak tahun 2016 Maymunah meneruskan usaha orang tuanya mengolah daun purun menjadi tikar, tas, topi, dan berbagai kerajinan lainnya.
Daun purun dia beli dari para pengumpul seharga Rp 7 ribu per ikat, dimana dalam seminggu dia membutuhkan sekitar 10 ikat. Setelah dibersihkan, daun purun itu dijemur hingga kering kemudian diberi warna.
Baca Juga: Peluang Usaha Abon Ikan Tuna
Dengan keterampilan yang dia miliki dari orang tuanya, Maymunah mampu membuat puluhan lembar tikar per bulan. Hasil kerajinan itu dia dijual di toko-toko peralatan rumah tangga di daerahnya. Dia juga mulai menawarkan melalui media sosial, terutama Instagram (IG).
Berbagai promosi yang dia lakukan melalui media sosial cukup efektif menjaring konsumen, terbukti permintaan selalu ada, bahkan sering kekurangan produk. Karena itu Maymunah terus berupaya meningkatkan produksi dengan menambah permodalan.
Untuk itu sejak tahun 2019 dia memutuskan bergabung dengan kelompok PNM Mekaar agar mendapat tambahan modal. Tidak hanya modal dia juga mendapat banyak pengetahuan terkait pengelolaan usahanya.
Baca Juga: Metode Berpikir Islami (3) : Pemikiran Islam di Tengah Pemikiran-Pemikiran Lainnya
Secara bertahap perkembangan usahanya makin meningkat dan pendapatan pun semakin besar dari semula hanya sekitar Rp 300 ribu per minggu menjadi Rp 800 ribu per minggu. Dari hasil usaha ini dia mampu merenovasi tempat usahanya sehingga lebih layak dan nyaman. Dia juga sudah membeli seperangkat laptop untuk mendukung aktivitas usahanya.
“Sekarang untuk biaya sekolah anak dan makan sehari-hari bisa dibantu dari hasil jualan purun, sehingga gaji suami bisa ditabung untuk keperluan lain,” ujar Maymunah yang berencana membuka cabang di daerah lain. ***